Ponpes Gontor Terbuka dalam Penyelidikan Kematian AM, Ustadz Noor: Almarhum Adalah Anak Kami  

- 7 September 2022, 13:47 WIB
Pondok Modern Darussalam Gontor. Pihak Ponpes Gontor sampaikan beberapa hal penting untuk diketahui masyarakat melalui perwakilan pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ustadz Noor Syahid.
Pondok Modern Darussalam Gontor. Pihak Ponpes Gontor sampaikan beberapa hal penting untuk diketahui masyarakat melalui perwakilan pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ustadz Noor Syahid. /Instagram.com/@pondok.modern.gontor/

 

KABAR PRIANGAN- Pondok Modern Darussalam Gontor menyampaikan beberapa hal penting terkait kematian AM santri Ponpes Gontor asal Palembang, sekaligus dalam rangka mengawal proses hukum kasus tersebut.

Hal ini diungkapkan pihak Pondok Modern Gontor dalam rangka merespons dan menyikapi masukan, kritik, dan harapan masyarakat atas kematian AM pada Senin 22 Agustus 2022 lalu.

Ustadz Noor Syahid yang mengatasnamakan Pimpinan Pondok Modern Gontor mengatakan Pihak Ponpes Gontor kembali ingin menyampaikan beberapa hal penting kepada masyarakat.

Baca Juga: Wagub Jabar Puji Keberhasilan Sumedang Terapkan Transformasi Digital Sumedang

"Pertama, kami Pondok Modern Gontor sama sekali tidak punya niatan untuk menutup-nutupi kasus dugaan penganiayaan yang berujung wafatnya santri kami ini. Apalagi sampai menghalang-halangi proses hukum pengungkapan kasus ini " ucapnya dalam rilis yang diterima Kabar-Priangan.com pada Selasa, 6 September 2022.

Sebaliknya, pihak Ponpes justru berharap kasus ini dapat diselesaikan dengan terbuka dan transparan sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Bersama dengan keluarga almarhum dan aparat kepolisian, kami berkomitmen kuat untuk menyelesaikan kasus ini sampai tuntas dengan mengikuti setiap proses hukum yang ada," ungkap Ustadz Noor.

Baca Juga: Sebanyak 23 Klub Ikuti Kompetisi Liga 3 Seri 1 Jawa Barat, Kick Off 24 September 2022

Ustadz Noor juga mengatakan bahwa sebagai bentuk  komitmennya, pada hari Selasa 6 September telah digelar olah TKP oleh Polres Ponorogo. Hadir langsung di lokasi TKP, Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo, berikut jajarannya.

“Alhamdulillah pada hari Selasa 6 September 2022, pada pukul 11.00 wib-12.00 wib telah digelar olah TKP oleh pihak Kepolisian Resort Ponorogo, di lingkungan Pondok Modern Gontor," jelas Ustadz Noor.

Ustadz Noor mewakili pimpinan Pondok Modern Gontor mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Ponorogo berikut jajarannya.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Polrestabes Bandung untuk Rabu, 7 September 2022

"InsyaAllah kami siap sedia mendukung segala langkah pihak kepolisian mengungkap dan menyelesaikan kasus dugaan penganiayaan ini," ucapnya.

Hal penting yang kedua yang ingin disampaikan yaitu bahwa pihak Ponpes menegaskan sekali lagi di sini, bahwa tak memungkiri terkait adanya dugaan tindakan penganiayaan terhadap wafatnya santri AM.

"Secara detailnya seperti apa, kami serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian, termasuk terkait motif di balik penganiayaan yang mengakibatkan wafatnya santri kami," jelas Noor.

Baca Juga: Jumlah Santri yang Diduga Jadi korban Penganiayaan di Ponpes Gontor Tiga Orang

"Sebagai wujud komitmen kami, seluruh pelaku kekerasaan sudah kami keluarkan/kami usir dari pondok pada hari yang sama ketika almarhum AM dinyatakan wafat, dan dikembalikan ke orangtunya masing-masing," tambahnya.

Ustadz Noor menjelaskan bahwa sanksi tersebut merupakan sanksi terberat di dalam pendidikan Gontor.

“Nantinya, jika terkait hukum negara, tentunya kami serahkan kewenangannya kepada pihak kepolisian,” tegas ustadz Noor.

Baca Juga: Hari Ini, Presiden Jokowi Lantik Azwar Anas sebagai MenPAN RB Gantikan Tjahjo Kumolo. Simak Track Recordnya

Poin ketiga yang disampaikan oleh Ustadz Noor yaitu bahwa seluruh santri adalah anak-anaknya, amanah dan titipan dari para orang tua untuk diasuh dan dididik.

“Bahwa ‘seluruh santri adalah anak-anak kami’, amanah dan titipan dari para orang tua untuk kami asuh dan didik,” papar ustadz Noor.

"Demikian juga dengan ananda AM. Almarhum adalah anak kami. Wafatnya almarhum karena kasus penganiayaan pada dasarnya adalah duka cita bagi kami," imbuhnya.

Baca Juga: Sumedang Terus Berkembang dan Maju Dalam Transformasi Digital

Ustadz Noor menyatakan bahwa hari-hari ini adalah ayyamul huzni (hari penuh kesedihan) bagi seluruh Keluarga Besar Pondok Modern Gontor, bukan hanya orangtua almarhum dan keluarga almarhum tapi juga bagi Pak Kiai, para pengasuh, asatidz, puluhan ribu santri, bahkan seluruh alumni Gontor di mana pun berada.

"Wafatnya almarhum adalah kesedihan bagi kita semua," katanya. Ustadz Noor juga mengajak seluruh santri, ustadz dan alumni Gontor di manapun berada, untuk membacakan doa, Alfatihah dan Yasin, secara serentak untuk almarhum AM.

"Serta doa untuk kebaikan keluarga almarhum dan Pondok Modern Gontor. Semoga Allah selalu mengampuni dan meridhoi kita semua," pungkasnya.***

Editor: Helma Apriyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah