Latar Belakang, Sejarah, Tujuan dan Kronologis Terjadinya G30S PKI

- 15 September 2022, 13:54 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo berjalan menuju Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis 1 Oktober 2015 silam.
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo berjalan menuju Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis 1 Oktober 2015 silam. /ANTARA/

Baca Juga: Semur Jengkol, Olahan Khas Betawi yang Kini Akrab di Lidah Orang Sunda. Cek di Sini Resepnya!  

Dikutip dari buku Api Sejarah 2 oleh Ahmad Mansur Suryanegara, Arnold C. Brackman mengatakan bahwa DN Aidit turut serta mendukung filosofi Khrushchev, yakni "If everything depends on the communist, we would follow the peaceful way (bila segalanya bergantung pada komunis, kita harus mengikuti dengan cara perdamaian)."

Sementara prinsip tersebut dikatakan bertentangan dengan konsep Mao Ze Dong dan Stalin yang menyatakan bahwa komunisme dapat berkembang melalui perang.

Tragedi Lubang Buaya

Gerakan 30 september atau G30S PKI terjadi tepat pada tanggal 30 September pada malam hingga dini hari dan masuk 1 Oktober 1965.

Baca Juga: Laga Klasik Persib vs Persija Akan Tersaji pada Pekan ke 11 Liga 1 2022/2023. Adu Strategi Milla Versus Doll

Pemberontakan G30S PKI pada saat itu menargetkan para perwira tinggi TNI AD.

Tiga dari enam jenderal yang menjadi sasaran langsung dibunuh di kediamannya dan yang lainnya diculik dan dibawa ke Lubang Buaya.

Keenam jenderal yang menjadi korban G30S PKI yakni Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan dan Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo.

Baca Juga: Borussia Dortmund vs Persebaya Surabaya, Ini Nama-Nama Pemain Bajul Ijo Musim Ini

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah