Tragedi Stadion Kanjuruhan, Kapolresta Malang Kota dan Ratusan Anggotanya Bersujud Memohon Maaf Saat Apel Pagi

- 10 Oktober 2022, 23:24 WIB
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto dan para anggotanya bersujud memohon maaf saat apel pagi di halaman Mapolres Malang Kota, Kota Malang, Jawa Timur, Senin 10 Oktober 2022.*
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto dan para anggotanya bersujud memohon maaf saat apel pagi di halaman Mapolres Malang Kota, Kota Malang, Jawa Timur, Senin 10 Oktober 2022.* /Instagram/@polrestamalangkotaofficial/

KABAR PRIANGAN - Suasana apel pagi jajaran pimpinan dan anggota Polresta Malang Kota di halaman Mapolresta Malang Kota, Kota Malang, Jawa Timur, Senin 10 Oktober 2022, tak seperti biasanya.

Jalannya apel pagi yang dipimpin Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto, SIK, MSi, tersebut berubah menjadi penuh haru.

Keharuan apel pagi terjadi saat doa bersama untuk para korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 malam, yang berdasarkan data pemerintah telah menimbulkan korban jiwa 131 orang dan ratusan lainnya luka-luka.

Baca Juga: Buntut Tragedi Stadion Kanjuruhan, Mantan Ketum PSSI Buka Suara: PSSI dan Exco Harus Terima Keputusan TGIPF

Saat itu Kapolresta Budi, jajaran Pejabat Utama (PJU), para kapolsekta Polresta Malang Kota, serta seratusan peserta apel pagi tiba-tiba bersimpuh melakukan sujud di lokasi upacara.

Sambil tetap mengenakan pakaian dinas, Budi tampak bersujud di atas podium upacara, diikuti seluruh peserta apel yang bersujud di atas aspal lapangan upacara. Sujud tersebut diiringi pembacaan Sholawat Tibbil Qulub dan Surat Alfatihah.

"Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rohim. Kami bersujud dan bersimpuh memohon ampunan-Mu Ya Rabb, menghaturkan maaf kepada korban dan keluarganya serta seluruh Aremania Aremanita, seraya memanjatkan doa agar situasi kamtibmas kembali kondusif. Kabulkan doa kami Ya Rabb..." ucapnya.

Baca Juga: Siswa Antusias Belajar, Meski di Kelas Darurat dari Bambu. Kadisdik: Sebanyak 876 Ruang Kelas Rusak

Video Kapolresta Malang Kota dan para anggotanya bersujud itu pun diunggah di akun Instagram @polrestamalangkotaofficial. Sebelumnya, foto mereka yang sedang bersujud diunggah di akun yang sama dengan caption menyebutkan kedekatan kepolisian dengan pendukung Arema FC.

"Aremania dan Arema Police Polresta Malang Kota memiliki kedekatan historis dan emosional sejak lama. Duka korban Aremania-Aremanita dan Keluarga merupakan duka Polresta Malang Kota juga. Mari bersama kembali eratkan dan rapatkan, Polri berkomitmen penuh untuk mengusut tuntas peristiwa 1-10-2022. Salam Satu Jiwa! Arema!"

Sikap permohonan maaf dan berdoa sambil bersujud saat upacara pagi tersebut diapresiasi oleh banyak warganet. Diantaranya disampaikan akun @ukthy_laylah26:

"Dbuat majelisan, biar barokah kantornya. Kayak dlu pernah dlakukan... polres panjen, polres malang. Yuk hadirkan lagi, khususnya majelis arridwan, dapet wejangan dr guru2 kan jd motivasi. Dr pd melaksanakan aturan atasan, kadang dzolimnya qt g tau..." tulisnya.

Baca Juga: Aswin Kosotali Dikukuhkan Sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya

@widiyawatisari: "Lihat Bapak seperti ini ati rasanya ikut nelangsa,bapak gak ikut dgn tragedi tp maaf mendapat hujatan juga.. Bapak Kapolresta Malang Kota Kombes Pol, Budi Hermanto. S.I.K., M.Si., orang baik. tetap semangat pak,semoga selalu sehat dan selalu dalam perlindungan Allah SWT aamiin yaa rabbal a'laamiin"

@devanggararas: "Baru Kapolres malang dan Kapolresta malang yang mengucapkan kata maaf. Semoga lebih baik"

@zihni_wahyu: "Terimakasih pak semoga masalah ini segera terusut dan tim diberikan kemudahan dalam prosesnya. #sasaji"

Baca Juga: Andai Kalahnya Tak Telak 1-5 dari Malaysia, Memasukkan Satu Gol Lagi Saja Timnas Indonesia U 16 Masih Lolos

Seperti diberitakan, tragedi di Stadion Kanjuruhan tersebut membuat bangsa Indonesia bahkan dunia sepak bola prihatin dan berduka.

Apalagi, kerusuhan yang terjadi seusai pertandingan pekan ke-11 BRI Liga 1 2022 2023 Arema FC vs Persebaya Surabaya yang dimenangi tim tamu skor 2-3 itu menimbulkan korban jiwa meninggal sangat banyak 131 orang. Sebagian besar terkena gas air mata dari petugas kepolisian.

Polri pun telah menetapkan enam orang tersangka dalam perkara ini yaitu Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) AHL, Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan AH, Security Officer SS, Kabag Ops Polres Malang WSS, Komandan Kompi 3 Brimob Polda Jawa Timur H, dan Kasat Samapta Polres Malang BSA.*

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x