Penjual Dawet yang Viral Saat Tragedi Kanjuruhan Terungkap, Ternyata Aslinya Ini

- 12 Oktober 2022, 23:27 WIB
Akhirnya ibu yang mengaku sebagai penjual dawet dalam voice note yang viral saat Tragedi Kanjuruhan ini meminta maaf kepada keluarga Nawi Curva Nord.
Akhirnya ibu yang mengaku sebagai penjual dawet dalam voice note yang viral saat Tragedi Kanjuruhan ini meminta maaf kepada keluarga Nawi Curva Nord. /Twitter /@AremaniaCulture/

KABAR PRIANGAN-Dalam tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu sempat beredar voice note berupa kesaksian penjual dawet yang berjualan di pintu 3 Stadion Kanjuruhan.

Dalam voice note tersebut terdengar suara wanita yang mengaku sebagai penjual dawet dan mengatakan bahwa suporter yang menonton dalam keadaan mabuk.

Suporter yang dimaksud yaitu Aremania, karena saat pertandingan berlangsung tidak ada satupun suporter Persebaya Surabaya yang menonton pertandingan.

Baca Juga: Rizky Billar Ditetapkan Sebagai Tersangka, Polisi: KDRT Terhadap Lesti Kejora Dilakukan Lebih dari 1 Kali

Aremania pun menyisir untuk mencari penjual dawet yang berjualan di pintu 3 Stadion Kanjuruhan tersebut.

Pada hari ini, Rabu 12 Oktober 2022 beredar video di media sosial seorang ibu yang meminta maaf kepada keluarga Nawi Curva Nord.

Dalam video yang diunggah oleh Aremania Culture pada hari ini terlihat ibu tersebut memohon maaf dan menangis di hadapan keluarga Nawi.

Baca Juga: Investasi Bodong Berkedok Arisan Kembali Makan Korban di Tasikmalaya. Kerugian Mencapai Miliaran Rupiah

Terdengar dirinya memperkenalkan diri sebagai Prapti.

“Saya bu Prapti memohon maaf karena berhubung dengan voice note yang beredar kemarin, saya tidak ada tujuan apapun untuk menjelakkan nama almarhum,” ucap ibu tersebut.

Tidak hanya meminta maaf kepada keluarga Nawi, namun dirinya juga mengaku bahwa apa yang dilakukannya bukan settingan dan bukan atas suruhan siapapun.

Dari beberapa komentar di unggahan video tersebut, diduga penjual dawet ini aslinya adalah seorang anggota partai politik.

Bernama asli Suprapti Fauzi, penjual dawet ini ternyata merupakan anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Malang.

Baca Juga: LIVE Liga Champions Barcelona vs Inter Milan Dini Hari di SCTV. Ini Jadwal Acara SCTV Kamis 13 Oktober 2022

Namun pihak PSI mengatakan bahwa Suprapti sudah bukan pengurus PSI sejak 22 Juni 2020.

Hal ini diungkapkan di akun Twitter DPP PSI, namun akun tersebut juga mengatakan jika yang bersangkutan masih tercatat sebagai anggota makan akan dilakukan pemecatan.

“Ibu tersebut sudah bukan pengurus PSI sejak 22 Juni 2020. Kami sedang mengecek di sistem keanggotaan PSI. Jika benar masih tercatat, kami segera pecat!,” cuit akun @psi_id

Sebagaimana diketahui, Prapti ini dalam voice note mengatakan dirinya melihat di pintu 3 sebelah warungnya melihat anak kecil terjepit.

Baca Juga: TNI dan Pelaku Usaha di Sumedang Kolaborasi Tingkatkan Ekonomi Pasca Pandemi

Prapti juga mengatakan bahwa korban yang meninggal banyak berbau alkohol dan orang yang ditolongnya bernama Nawi merupakan pemabuk temannya Wenda temannya.

Prapti juga mengatakan bahwa polisi yang menyelamatkan anak kecil yang terjepit itu malah dipukuli, namun dirinya selamat tapi jualan dawetnya hampir akan digunakan untuk dilemparkan ke kepala orang.

Viralnya pengakuan penjual dawet tersebut,  Polisi bahkan Komnas HAM pun menyelidiki dan mencari pemilik rekaman suara tersebut.***

 

Editor: Helma Apriyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah