Sri menambahkan, pelaku usaha bidang pangan dan produsen daging serta bahan pangan hewani memiliki peran penting dalam mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan standar kesejahteraan hewan ternak.
"Adopsi praktik yang lebih baik, seperti memberikan lingkungan hidup yang sehat, mengurangi stres, memberikan akses ke air bersih dan pakan berkualitas, serta mengurangi penggunaan antibiotik secara berlebihan, dapat membantu memperbaiki kondisi kesejahteraan hewan dan mengurangi risiko zoonosis," tutur Sri.
Selain itu, lanjut Sri, pemerintah juga harus terlibat aktif dalam mendukung peningkatan standar kesejahteraan hewan ternak melalui pengawasan, regulasi, dan penyuluhan kepada peternak. Pemantauan yang ketat terhadap praktik pemeliharaan hewan dan penegakan hukum yang tegas terhadap praktik yang melanggar standar kesejahteraan hewan ternak perlu dilakukan untuk melindungi masyarakat dari risiko zoonosis.
“Meningkatkan standar kesejahteraan hewan ternak adalah investasi jangka panjang dalam kesehatan manusia dan lingkungan. Dengan adopsi praktik yang lebih baik dalam industri pertanian, kita dapat mengurangi risiko penularan penyakit zoonosis dan melindungi konsumen secara keseluruhan,” kata Sri.
YLKI juga mendorong pemerintah, industri peternakan, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam melindungi kesehatan manusia dan mengurangi risiko zoonosis. Langkah-langkah pencegahan yang proaktif dan tanggung jawab terhadap kesejahteraan hewan ternak dapat membantu mengurangi ancaman yang dihadapi oleh masyarakat global.
“Kami akan terus berkomitmen untuk terus mengadvokasi standar kesejahteraan hewan ternak yang tinggi dan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan bersama dalam meminimalkan risiko zoonosis,” ucap Sri.***