Network
KABAR PRIANGAN - Sekira tiga bulan ke depan, Indonesia akan menghadapi Pemilu 2024. Pemilu yang berlangsung serentak secara nasional yaitu pemilihan anggota legislatif, pemilihan presiden, serta pemilihan kepala daerah untuk sejumlah daerah, menjadi hal yang krusial bagi perjalanan bangsa ini beserta dengan segala permasalahan dan ancamannya.
Dalam konteks tersebut, bahaya penyebaran disinformasi dan ujaran kebencian yang berpotensi memicu kekerasan di dunia nyata, menjadi ancaman signifikan. Hal itu terutama bagi pemilih muda yang jumlahnya tumbuh besar tahun depan.
Upaya membekali kalangan mahasiswa dan media untuk dapat menavigasi konten daring (online) yang berbahaya secara kritis dan efektif menjadi sangat krusial pada masa sekarang. Karena itulah Nakara Foundation bekerja sama dengan UNESCO yang didanai oleh Uni Eropa menyelenggarakan Kompetisi Hackathon 2023, Hacking4HoaxFreeElections. Kegiatan digelar dalam kerangka proyek #SocialMedia4Peace.
Baca Juga: Tersangka Korupsi Uang Nasabah Rp468 Juta, Eks Pegawai Bank di Pangandaran Ditangkap
Menurut Melanie Agustine dari Nakara Foundation, kompetisi HACKATHON 2023 ini terbuka bagi tim yang terdiri dari lima orang dari kategori mahasiswa dan media massa. "Kompetisi tersebut untuk merancang solusi inovatif dan kreatif berbasis digital yang dapat digunakan secara efektif dalam mencegah tersebarnya hoaks dan ujaran kebencian selama pemilu," tutur Melanie, Selasa 5 Desember 2023.
Melanie menyebutkan, berbagai bentuk inovasi dapat dipilih oleh peserta, baik itu berupa games interaktif, aplikasi, website, atau inovasi-inovasi lain yang berbasis digital. "Pemenang HACKATHON 2023 berkesempatan memenangkan uang pengembangan sebesar total Rp200.000.000, juga kesempatan mentoring dengan narasumber-narasumber terbaik di bidangnya," ujar Melanie.
