Oleh: Sutarwan, guru SDN Pasir Jaya Tasikmalaya
KABAR PRIANGAN - Keterampilan menulis dikelompokkan ke dalam keterampilan berbahasa yaitu keterampilan untuk menyampaikan atau menggunakan bahasa secara aktif dalam mengungkapkan gagasan kepada orang lain.
Sesuai dengan fungsinya bahasa lisan adalah sebagai alat komunikasi antara pembicara dengan pendengar, sedangkan bahasa tulisan berfungsi sebagai alat komunikasi antara penulis dengan pembaca.
Praktik pembelajaran keterampilan menulis adalah suatu keterampilan paling kompleks yang menuntut sejumlah pengetahuan atau keterampilan.
Baca Juga: BPN Garut Dilaporkan ke Polisi Karena Diduga Gadaikan Sertifikat Tanah
Kesulitan dalam menuangkan ide ini ternyata sering dialami oleh siswa hampir pada semua tingkatan, lebih-lebih pada tingkatan sekolah dasar.
Menulis merupakan kompetensi berbahasa yang harus dimiliki oleh setiap siswa selain keterampilan mendengarkan, membaca, dan berbicara.
Pembelajaran menulis tentunya sudah diajarkan dari mulai kelas 1 pada jenjang pendidikan dasar.
Baca Juga: Kemenparekraf RI Dorong Pengusaha Kulit di Garut Lebih Produktif dan Inovatif
Sebagai wujud profesionalitas guru, guru berkewajiban untuk menyiapkan bahan ajar atau media pembelajaran sebelum proses kegiatan pembelajaran berlangsung di sekolah.
Tujuan persiapan itu tak lain adalah mengarahkan siswa agar lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah.
Salah satu yang wajib dilakukan oleh guru yaitu menyiapkan media pembelajaran yang dapat memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran sekaligus dapat membuat pembelajaran menjadi bermakna.
Begitupun dalam hal menumbuhkan minat siswa dalam menulis. Salah satu media yang dapat digunakan adalah kartu cerita.
Baca Juga: Siapakah 'Orang Pintar' yang Menemukan Gibran yang Hilang di Gunung Guntur?
Siswa dikenalkan kartu gambar untuk merangsang ide atau gagasan siswa.
Penyediaan kartu cerita ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi siswa agar dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa.
Keterampilan menulis tidak dapat datang dengan sendirinya. Hal itu menuntut latihan yang cukup dan teratur.
Melalui kartu cerita siswa dapat berkreasi menulis apa yang menjadi harapan dan tujuannya dalam menulis. Hal ini tentunya dapat membangktkan kreativitas siswa dalam menulis.***