KABAR PRIANGAN - Siang yang cerah, suasana haru terasa di halaman SDN Cicariu, Jalan Cigeureung Nomor 39, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Selasa 20 Juni 2023. Dari panggung yang berdiri di halaman sekolah tersebut, koor nyanyian terdengar. Belasan siswa menyanyikan lagu yang populer dan kerap terdengar saat acara-acara atau momen perpisahan:
Datang akan pergi
lewat kan berlalu
ada kan tiada
bertemu akan berpisah
awal kan berakhir
terbit kan tenggelam
pasang akan surut
bertemu akan berpisah
hai, sampai jumpa di lain hari
untuk kita bertemu lagi
kurelakan dirimu pergi
meskipun ku tak siap untuk merindu
ku tak siap tanpa dirimu
kuharap terbaik untukmu
du-du, du-du
du-du, du-du
du-du, du-du
du-du, du-du...
Baca Juga: Alumni SMP Negeri 1 Tasikmalaya Lolos Audisi Indonesia's Got Talent 2023!
Lagu Sampai Jumpa milik Endank Soekamti tersebut membuat sejumlah hadirin tertegun, bahkan tak sedikit yang ikut menyanyikannya saat acara Perpisahan dan Pelepasan Peserta Didik SDN Cicariu Tahun Ajaran 2022/2023 tersebut. Selain paduan suara setiap kelas yang dipisah siswa dan siswi, acara dimeriahkan pula oleh penampilan drum band sekolah.
Secara umum pelaksanaan acara sangat kental dengan adat istiadat tradisional Sunda. Hal tersebut terlihat dalam prosesi acara dari awal sampai akhir, misalnya dengan pakaian perwakilan siswa-siswi yang lulus, tarian, hingga sosok lengser yang juga diperankan siswa. Setelah pemberian cenderamata, musafahah, dan berdoa, acara diakhiri menyanyi bersama oleh para guru, komite sekolah, dan orangtua murid.
Sepekan sebelumnya diketahui, sebanyak 96 murid sekolah tersebut lulus 100 persen. Pada hari para peserta didik mendapatkan informasi kelulusan, digelar acara sujud syukur bersama di halaman sekolah.
Menurut Kepala SDN Cicariu Aep Saepul Husna, MPd, dirinya memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para panitia dan siswa yang telah menggelar kegiatan tersebut. "Alhamdulillah karena koordinasi dan konsolidasi yang baik antara guru, komite sekolah, POMG (Persatuan Orangtua Murid dan Guru, Red), dan para murid kegiatan dapat berjalan baik. Itu semua bentuk kepedulian terhadap sekolah dan kami sampaikan terima kasih," ujar Aep.
Ditambahkannya, kegiatan ini bukan sekadar momen perpisahan tetapi merupakan penghormatan kepada anak-anak kelas VI yang tahun ini telah selesai dan lulus dari SDN Cicariu. "Apresiasi dan penghormatan setinggi-tingginya kepada bapak ibu guru yang telah sukses membimbing anak- anak didiknya selama enam tahun di sini. Juga kepada seluruh orangtua murid yang telah menyekolahkan anaknya di sini," tutur Aep.
Aep juga menyampaikan permohonan maaf kepada orangtua murid bila lulusan tahun ini kurang berkenan karena keterbatasan termasuk sarana prasarana. Meski begitu banyak pencapaian dan prestasi yang diraih murid sekolah tersebut. "Hari ini momen yang sangat bersejarah karena
enam tahun lalu bapak ibu orangtua murid menyerahkan putra-putri bapak ibu ke sekolah, dan hari ini saya menyerahkan kembali putra-putri bapak ibu," ucap Aep.
Ketua Komite SDN Cicariu Yeti Herawati, SPd, menyebutkan sangat berterima kasih kepada
para guru dan jajaran SDN Cicariu yang telah mendidik para murid hingga lulus. "Kami sebagai orangtua sangat menghargai dan berterima kasih atas waktu dan energi yang dicurahkan untuk mendidik anak-anak kami. Dukungan dan kolaborasi murid, guru, orangtua sangat kuat untuk
menghasilkan pencapaian pembelajaran yang optimal," ucap Yeti yang juga guru akuntansi SMKN 1 Tasikmalaya itu.
Disampaikannya, perpisahan ini juga menandai awal dari babak baru dalam kehidupan. "Kami berharap perpisahan sekolah ini menjadi momen yang berkesan bagi kita semua. Kalian para siswa adalah generasi muda yang berpotensi dan berintegritas, kami yakin masa depan kalian akan cemerlang," tutur Yeti.
Salah seorang siswi yang lulus sekolah tersebut, Frida Faraha Jurnalisti, mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak dan ibu guru yang telah membimbing dan mengajarinya selama ini. Termasuk ketika sekitar dua tahun kegiatan belajar mengajar lebih banyak daring karena pandemi Covid 19, namun proses pembelajaran kepada murid tetap berjalan. "Alhamdulillah, ketika menginjak tahun kelulusan pandemi reda, sehingga ada kesempatan bertemu teman-teman dan bapak ibu guru lagi belajar bersama di kelas," ucapnya.
Ia juga merasa senang sekaligus sedih menjalani momen tersebut. Frida mengaku senang karena acara berjalan sukses dengan prosesi adat sunda yang meriah setelah sempat berlatih sebelumnya. Namun di balik hal itu ada kesedihan karena harus berpisah dengan teman-teman dan guru tercintanya.
"Sedihlah karena enggak akan bersama-sama lagi dengan teman-teman dan bapak ibu guru seperti hari-hari biasa, tapi itu kan tak bisa dihindari, bagaimana pun harus dijalani. Pastinya nanti juga akan ada teman-teman baru lagi di sekolah yang baru," ujar Frida.
Dari salah satu ruang kelas terdengar teriakan sisa-sisa nyanyian reffrain lagu yang tadi sempat bergaung dari panggung... "Hai, sampai jumpa di lain hari"...***