Meski mendukung langkah pemerintah, dia menyarankan agar pemerintah tetap hati-hati, serta mempertimbangkan dampak ekonomi akibat kenaikan harga BBM.
"Kenaikan solar dan pertalite harus penuh kehati-hatian dan mempertimbangkan dampak ekonomi dan sosial bagi rakyat," ucapnya menegaskan.
Diketahui, pemerintah telah mengalokasikan subsidi energi sebesar Rp502 triliun atau naik dari rencana awal yang hanya Rp170 triliun.
Sementara, harga BBM penugasan pertalite masih ditahan di level Rp7.650 per liter dan solar bersubsidi Rp5.150 per liter.
Dia mengatakan pemerintah dalam posisi dilema, dimana ekonomi Indonesia baru saja pulih pasca-dihantam pandemi COVID-19 selama dua tahun, dan pastinya kenaikan harga BBM ini akan berpengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Sisca Kohl Dilamar Jess No Limit dengan Cincin Senilai Rp488 Juta, Simak Profilnya Berikut Ini
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mengaku sepakat jika pemerintah memutuskan harga BBM naik.
Tujuannya, guna mengurangi beban uang negara dalam menanggung subsidi dan kompensasi.
"Rencana pemerintah untuk melakukan penyesuaian harga BBM subsidi sudah tepat dan tidak terelakkan, sebagai dampak dari kenaikan harga minyak mentah dunia," kata Mamit Setiawan.