Kisah Sukses Kikit Rintis Usaha Mainan Kayu Modal Rp1 Juta, Kini Omzetnya Mencapai Puluhan Juta Rupiah

- 22 Mei 2023, 11:20 WIB
Sekar Retno Naruki atau biasa dipanggil Kikit, merintis usahanya sejak 2019. Bergerak dibidang pembuatan mainan edukasi anak yang terbuat dari kayu.
Sekar Retno Naruki atau biasa dipanggil Kikit, merintis usahanya sejak 2019. Bergerak dibidang pembuatan mainan edukasi anak yang terbuat dari kayu. /Dok. pribadi/

KABAR PRIANGAN - Sebagian orang, saat membuka suatu usaha cenderung memikirkan berapa banyak modal yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha tersebut.

Namun berbeda dengan Sekar Retno Naruki (33), bermodal Rp1 juta saja, sudah mulai merintis usaha mainan edukasi yang termasuk kategori Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Sekar Retno Naruki atau biasa dipanggil Kikit asal Tangerang, merintis usahanya sejak 2019. Bergerak dibidang pembuatan mainan edukasi anak yang terbuat dari kayu.

Baca Juga: Kisah Pelaku UMKM Kuningan. Hampir Gulung Tikar, Diversifikasi Usaha Membuatnya Bertahan

Produknya, papan kayu yang terpasang berbagai macam stimulasi anak sesuai minat dan usia. Usahanya, diberi nama Kayboard.

Salah satu produk mainan edukasi.
Salah satu produk mainan edukasi.

Kikit bersama suami mengelola Kayboard, dengan skill suami yang suka membuat diy (do it yourself-red) dan skill Kikit di marketing serta finance, usaha tersebut mulai dijalankan.

Mereka memulai pemasaran di marketplace, seperti tokopedia dan sophee. Melalui modal awal Rp1 juta, Kikit dan suami memperoleh omzet Rp35 juta sampai Rp45 juta.

Baca Juga: Angka Kasus Pernikahan Dini dan Kekerasan Seksual di Garut Tinggi

Kayboard dalam awal bisnisnya, melayani pembuatan mainan dari kayu secara kustom, pembeli dapat memilih sendiri stimulasi apa saja yang ingin terpasang di papan mainan kayunya.

Sesuai dengan kesukaan dan ketertarikan dari masing-masing anak. Hal tersebut juga yang menjadi alasan awal mula Kayboard didirikan.

Seiring berjalannya waktu, Kayboard tidak lagi melayani pembelian kostum, setelah dievaluasi, pembelian secara kostum ternyata memilki cost yang tinggi.

Baca Juga: Ngarak Pataka Pekan Kedua di Tambaksari Meriah, Bupati Ciamis: Peringatan Hari Jadi Bukan Hanya Milik Pejabat!

Oleh karena itu produk kostum Kayboard mulai ditiadakan, gantinya ada dua varian produk yang dapat dipilih yaitu produk observer dan eksplorer.

Produk observer, diperuntukan untuk usia 0-2 tahun. Sedangkan produk eksplorer, diperuntukkan untuk usia 2-6 tahun.

Selain kedua produk tersebut, produk yang sedang dalam tahap development, yaitu produk emotion series.

Baca Juga: Viral Dugaan Pemukulan Siswi Sebuah SMA Negeri di Tasikmalaya, Orangtua Pelaku Pejabat Irjen Kemendikbud?

“Emosi itu kan hal abstrak, bagi anak-anak usia dini, butuh orang dewasa untuk mengenal ragam emosi yang dirasakan anak dan belajar untuk meregulasi emosinya tersebut,” tutur Kikit, saat dihubungi Sabtu, 13 Mei 2023 lalu.

Hal ini yang menjadi landasan munculnya produk emotion series. Secara umum, dalam pemilihan jenis produk yang diproduksi, Kikit mengacu pada ketertarikannya dalam perkembangan pendidikan usia dini.

Dengan melihat mainan yang respect child, dan sisi keunikan setiap anak, sehingga setiap produk yang dibuat akan mengakomodir hal tersebut.

Baca Juga: Dipicu Masalah Izin Operasional, PMI Kota dan Kabupaten Tasikmalaya Berseteru Panas!

“Emosi itu kan hal abstrak, bagi anak-anak usia dini, butuh orang dewasa untuk mengenal ragam emosi yang dirasakan anak dan belajar untuk meregulasi emosinya tersebut,” tutur Kikit, hal ini yang menjadi landasan munculnya produk emotion series.

Secara umum, dalam pemilihan jenis produk yang diproduksi, Kikit mengacu pada ketertarikannya dalam perkembangan pendidikan usia dini, dengan melihat mainan yang respect child, dan sisi keunikan setiap anak. Sehingga, setiap produk yang dibuat akan mengakomodir hal tersebut.

Sejak mengalami penurunan omzet, setelah pandemi Covid-19 usai, Kikit mulai mengembangkan segmen pasarnya, menjadi pemasaran B2B (busines to busines-red).

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Tasikmalaya yang Lagi Hits 2023 dan Terbaru, Cocok untuk Liburan Keluarga

Sebagai informasi, usaha yang dirintis Kikit, pada pandemik justru tidak mengalami penurunan omzet, melainkan bertambah naik omzet penjualannya.

Kikit memberikan saran bagi pemula, jika ingin memulai suatu usaha sebaiknya tidak hanya modal dan niat saja yang dipikirkan, tetapi juga skill memulai usaha, minimal mengetahui model usaha canvas, ini dapat membantu mapping dalam menjalankan usaha nantinya.

Mengikuti komunitas usaha juga sangat membantu dalam perkembangan usaha, sekarang bertebaran komunitas usaha yang dapat diikuti oleh pelaku usaha UMKM secara gratis, seperti Smesco atau BCIC dari pemerintah.

Baca Juga: Warga Bungah Dijamu Makan Gratis dan Uang Saku, Kegalauan Ditutupnya Jembatan Parungsari Banjar Terobati

“Mereka sering melakukan pelatihan-pelatihan untuk pelaku UMKM dan itu gratis” kata Kikit.

Itulah, cerita Kikit yang memulai usahanya dengan modal Rp1 juta, meraih omzet puluhan juta rupiah.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x