Video Perlakuan Israel terhadap Orang Palestina yang Ditangkap: Tangan Diikat, Mata Ditutup, Pakaian Dilucuti

8 Desember 2023, 22:35 WIB
Dokumentasi tanpa tanggal yang diklaim Israel sebagai pejuang Hamas Palestina yang menyerahkan diri.*/sosial media/new.thecradle.co /

KABAR PRIANGAN - Sedikitnya 100 pria Palestina yang ditahan oleh pasukan Israel telah ditelanjangi hingga hanya mengenakan celana dalam, selain itu tangan mereka juga diikat dan ditutup matanya serta dipaksa berlutut di sebuah jalan di Gaza utara, menurut gambar dan video yang beredar luas di media sosial dan dikonfirmasi oleh tentara Israel.

Pada video yang tidak memiliki tanggal tersebut, ratusan pria itu terlihat menundukkan kepala saat mereka dijaga oleh tentara Israel. Video ini muncul pertama kali pada hari Kamis, 7 Desember 2023.

Selain video juga terdapat foto-foto, semua dokumentasi ini diambil dari sudut pandang tentara Israel, dan satu klip menunjukkan puluhan pria duduk bersila dalam barisan tiga dan empat dengan kepala tertunduk di tengah-tengah jalan yang lebar.

Baca Juga: PBB: Serangan Israel Semakin Kejam, Warga Palestina Terjebak Horor yang Kian Dalam

Satu foto menunjukkan tentara dengan senapan serbu menjaga puluhan pria yang berlutut dalam barisan di sepanjang dinding sebuah bangunan. Foto lainnya menunjukkan para tahanan dibariskan di sebuah lapangan kosong.

Video terakhir tampaknya menunjukkan para tahanan dipadati di bagian belakang truk-truk tentara yang sedang bergerak.

Alan Fisher dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Yerusalem Timur yang dijajah Israel, mengatakan pada hari Jumat, 8 Desember 2023 bahwa gambar-gambar tersebut menggemakan sejarah wilayah tersebut, di mana orang-orang yang ditelanjangi dibawa ke lokasi-lokasi yang tidak diketahui.

Klaim Israel

Media Israel menyebut bahwa beberapa gambar yang muncul ini adalah para pejuang Hamas yang telah menyerah kepada pasukan Israel.

Baca Juga: Tercatat Sebanyak 6.600 Lebih Anak-anak Palestina Telah Terbunuh dalam Gempuran Israel Sejak 7 Oktober 2023

Mengenai tanggapan Israel atas foto-foto tersebut, Imran Khan dari Al Jazeera mengatakan bahwa pernyataan militer tidak menyesal. Ia menambahkan bahwa hal ini justru taktik Israel, "Ini hanyalah sebuah taktik yang akan mereka gunakan. Mereka tidak peduli dengan kecaman dari masyarakat internasional atau kelompok-kelompok hak asasi manusia," ucapnya.

Daniel Hagari, juru bicara militer Israel, sempat mengatakan, "Selama pertempuran ini, mereka yang tinggal di daerah itu, keluar dari terowongan dan beberapa keluar dari rumah-rumah, kami menyelidiki dan memeriksa siapa yang terkait dengan Hamas dan siapa yang tidak, kami menahan dan menginterogasi mereka semua".

Namun Daniel Hagari tidak mengarahkan kalimat tersebut khusus pada gambar yang sedang viral tersebut. Ia hanya mengatakan bahwa ratusan tersangka telah diinterogasi sejauh dan banyak yang telah menyerahkan diri dalam 24 jam terakhir. Banyak dari para tahanan yang wajahnya dikenali oleh keluarga dan masyarakat lingkungannya.

Baca Juga: Israel dan Hamas Lanjutkan Pertempuran, Ribuan Orang Aksi Bela Palestina di Yordania, Tepi Barat dan Yaman

Menurut anggota keluarga, salah satu tahanan yang dibebaskan adalah seorang pemilik toko yang tidak memiliki hubungan dengan Hamas, katanya.

"Ada yang mengatakan bahwa salah satunya adalah seorang pelajar, yang lain mengelola toko lokal dan yang lain tidak memiliki hubungan dengan 'terorisme' karena ia tinggal di sebuah blok apartemen. ... Sejumlah orang mengidentifikasi seorang jurnalis lokal terkenal di antara mereka yang ditangkap," Kata Alan Fisher, jurnalis Al Jazeera.

Imran Khan dari Al Jazeera juga melaporkan dari Tel Aviv, mengatakan pada hari Jumat, 8 Desember 2023 bahwa beberapa orang Palestina yang ditahan dalam insiden tersebut telah dibebaskan.

Baca Juga: Bombardir Brutal Israel Ancam Kelumpuhan Ekonomi Gaza Palestina, Sepertiga Penduduk dalam Kemiskinan Ekstrem

Tanggapan para pemegang otoritas

Shawan Jabarin, direktur organisasi hak asasi manusia Al-Haq, mengatakan bahwa ia syok, ia mengatakan foto-foto itu mengingatkannya pada perlakuan terhadap para tahanan dan tawanan perang pada masa Perang Dunia II. "Ini tidak manusiawi, sama saja dengan penyiksaan dan lebih dari itu, ini adalah kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," katanya kepada Al Jazeera.

Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania mengatakan bahwa para pria tersebut ditangkap secara sewenang-wenang"di Jalur Gaza utara setelah pasukan Israel mengepung dua tempat penampungan di kota Beit Lahiya selama berhari-hari.

Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania juga menyebut bahwa mereka dibawa dari sekolah Khalifa bin Zayed dan New Aleppo, yang keduanya berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).

Baca Juga: Hari ke-56 Perang Israel-Hamas Palestina: Daftar Peristiwa Penting 1 Desember 2023, Gencatan Senjata Berakhir

Ahmed Bedier, presiden dari kelompok keterlibatan sipil United Voices for America, menyebut foto-foto tersebut mengerikan, "Ini adalah cara untuk mempermalukan, ini adalah perang psikologis, yang dirancang untuk mematahkan semangat rakyat Palestina dan memberitahu mereka bahwa tidak ada tempat yang aman, termasuk tempat penampungan," katanya kepada Al Jazeera.

Outlet berita Al-Araby Al-Jadeed, yang juga dikenal sebagai The New Arab, mengatakan bahwa korespondennya, Diaa al-Kahlout, termasuk di antara mereka yang ditahan dan dibawa ke lokasi yang tidak diketahui.

Dia, saudara-saudaranya dan kerabat lainnya termasuk di antara puluhan orang yang ditangkap, The New Arab mengatakan dalam sebuah pernyataan di situsnya, menambahkan bahwa para tahanan dipaksa untuk menanggalkan pakaian mereka dan digeledah sebelum dibawa ke tempat yang tidak diketahui.

Baca Juga: Kondisi Gaza Palestina Terkini: Harga Barang Meroket hingga Warga Berjalan Melangkahi Mayat-mayat di Jalanan

Media tersebut meminta komunitas internasional, para pembela dan pengawas hak-hak jurnalis, serta badan-badan hak asasi manusia untuk mengecam penyerangan yang dilakukan oleh tentara pendudukan Israel terhadap para jurnalis sejak (7 Oktober 2023) dan mengerahkan usaha untuk memastikan mereka dibebaskan dari tahanan dan dilindungi.

Pelanggaran hukum internasional

Pada hari Jumat, 8 Desember 2023, kelompok bersenjata Palestina, Hamas, mengutuk penelanjangan terhadap para pria tersebut dan meminta kelompok-kelompok hak asasi manusia internasional untuk menyelidiki insiden tersebut.

"Melucuti pakaian mereka dengan cara yang memalukan adalah kejahatan terang-terangan Zionis untuk membalas dendam terhadap warga sipil kami yang tak berdaya akibat pukulan yang diderita oleh para tentara dan perwiranya di tangan para pejuang Palestina," kata Izzat al-Risheq, seorang pejabat Hamas, dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Hari ke-55 Perang Israel-Hamas Palestina: Daftar Peristiwa Penting 30 November 2023

"Kami menganggap penjajah Israel bertanggung jawab atas nyawa dan keselamatan mereka, dan kami menyerukan kepada semua lembaga dan organisasi hak asasi manusia dan kemanusiaan untuk melakukan intervensi," lanjut pernyataan tersebut.

Alan Fisher mengatakan: "Tentu saja, akan menjadi pelanggaran hukum internasional jika para tawanan perang diperlakukan seperti ini dan foto-foto mereka diambil dan kemudian dipublikasikan".

Dia menambahkan bahwa yang lebih memprihatinkan bagi kelompok-kelompok bantuan internasional dan organisasi-organisasi hak asasi manusia adalah bahwa tidak ada informasi sama sekali kemana orang-orang ini dibawa atau apa yang sebenarnya terjadi pada mereka.***

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler