Istilah Holocaust Dimanipulasi
Upaya untuk menyamakan suara-suara kritis terhadap rezim Israel dengan kebencian terhadap Yahudi ini membuat istilah Holocaust terlihat dimanipulasi untuk tujuan koruptif yang tidak adil bagi belahan dunia lain. Situasi ini juga mendorong para intelektual untuk bersuara lebih lantang, termasuk 56 pakar Holocaust dan genosida yang menulis surat terbuka kepada Israel pada 9 Desember 2023.
"Kami para cendekiawan holocaust, genosida dan kekerasan massa, merasa terdorong untuk mengingatkan adanya bahaya genosida dalam serangan Israel di Gaza," kata 56 orang pakar dalam surat terbuka tersebut.
Baca Juga: Pj Bupati Garut Barnas Adjidin Belum Tinggal di Gedung Pendopo
Penilaian mereka diperkuat oleh Human Rights Watch yang menyimpulkan bahwa penggunaan kelaparan sebagai senjata perang oleh Israel bukan hanya kejahatan perang, namun juga kejahatan perang ala Nazi.
Suara-suara kritis yang berusaha adil ini ditolak mentah-mentah oleh Israel dan Barat, namun apa yang mereka serukan telah membuka mata dan memberikan pencerahan kepada dunia.
Baca Juga: Warga Garut Termasuk Mantan Bupati Persoalkan Rehab Pendopo: Dari Mana Uangnya?
Resonansi pesan mereka telah meluas ke mana-mana, termasuk sampai ke Mahkamah Internasional, yang beberapa jam lalu menyetujui permintaan Afrika Selatan kepada Israel untuk mencegah genosida di Gaza.
Keputusan Mahkamah Internasional bukan hanya merupakan kemenangan bagi Afrika Selatan, Palestina dan mereka yang mendukung perjuangan Palestina, namun juga merupakan kemenangan bagi mereka yang selalu menganggap persoalan Holocaust sebagai isu yang benar, adil dan berlaku universal.***