Dorong Pangandaran Jadi Destinasi Pariwisata Internasional, Pemprov Wacanakan Reaktivasi KA Banjar-Pangandaran

21 Februari 2021, 19:51 WIB
Gubernur Jawa Barat, H. Uu Ruzhanul Ulum didampingi Wali Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih seusai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kota Banjar memperingati HUT Ke-18 Kota Banjar, Minggu 21 Februari 2021. /Kabar-Priangan.com/D Iwan/


KABAR PRIANGAN - Rencana reaktivasi jalur Kereta Api (KA) Banjar-Pangandaran kembali diwacanakan. Kini rencana reaktivasi tersebut didorong oleh Pemerintah Provinsi Jabar dan Pemkot Banjar.

Hal itu mencuat saat Wakil Gubernur Jabar, H. U. Ruzhanul Ulum menghadiri Rapat Paripurna memperingati HUT Ke-18 Kota Banjar, Minggu 21 Februari 2021.

Didampingi Wali Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, reaktivasi jalur KA Banjar–Pangandaran kembali diwacanakan untuk mewujudkan Pangandaran menjadi pusat pariwisata internasional, bukan skala nasional lagi.

Baca Juga: Waduuuh! Lima Remaja Kedapatan Lagi Pesta Miras, Temannya Lagi Pesta Seks

Otomatis, kata dia, sarana dan prasarana penunjangnya harus disiapkan, salah satunya jalur transportasi.

"Reaktivasi jalur KA Banjar-Pangandaran akan terus didorong sampai terwujud. Diharapkan dari reaktivasi ini mampu menghidupkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kota Banjar," ujar Uu.

Namun memang diakuinya, untuk reaktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran ini diperlukan dana yang tak sedikit.

Baca Juga: Yonif Raider 301/Prabu Kian Santang Rayakan HUT ke-73 Secara Sederhana

Bahkan berdasarkan perhitungan, akan menjadi jalur KA termahal se-Indonesia. Karena, dibutuhkan anggaran Rp 15 miliar/km. Dengan demikian, untuk jalur Banjar-Pangandaran yang berjarak 80 km, dibutuhkan biaya lebih dari Rp 1 triliun.

Lebih lanjut dia berharap pencapaian itu didukung fasilitas penunjang dan human capital yang memadai di era milenial ini.

Tentunya ini harus dibekali kemampuan penguasaan teknologi dan literasi digital agar memiliki daya saing yang tinggi.

Baca Juga: Korban Pemotongan Bansos Provinsi Jabar Terus Bermunculan, Begini Kata Kejaksaan

"Kota Banjar dikenal sebagai kota kreatif. Ini menjadi brand Kota Banjar yang berbeda dengan kota-kota lain selama ini ," ujarnya seraya berharap Pemkot Banjar bergerak ke arah kolaborasi "Pentahelix ABCGM", yaitu Akademic, Business, Civil Society, Goverment dan Media.

Adapun yang harus ditingkatkan di Kota Banjar, dikatakan dia, diantaranya sektor pariwisata dan potensi penghubung Jabar-Jateng.

Diharapkan Kota Banjar mampu melakukan pengembangan industri logistik, pergudangan dan potensi agribisnis.

Baca Juga: Mulai 11 April 2021, Perpanjangan SIM Bisa Dilakukan Secara Online

Wali Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih dan Wakil Wali Kota Banjar, H. Nana Suryana, merespon positif wacana reaktivasi KA Banjar-Pangandaran.

"Kami mendukung reaktivasi Banjar-Pangandaran dengan syarat di Banjar ada dua stasiun. Khusus jalur Pangandaran, diharuskan terpisah dari stasiun yang ada sekarang ini," ujar Nana Suryana.

Dijelaskan dia, kepemilikan Stasiun Khusus KA Pangandaran itu penting untuk meningkatkan laju perekonomian masyarakat di Kota Banjar.

Baca Juga: Dibalik Aura Mistiknya, Puncak Jahim Tawarkan Sejuta Keindahan

"Kepemilikan dua stasiun di Kota Banjar ini akan dirasakan langsung manfaatnya oleh tukang becak, ojeg dan pedagang di Kota Banjar. Tepatnya, sebelum atau sudah naik KA tujuan Pangandaran," ujar Nana.

Pada kesempatan itu, Nana merasa kecolongan pemberian nama KA Pangandaran yang berangkat dari Stasiun Banjar.

"Seharusnya, KA yang berangkat dari Banjar itu bernama KA Banjar, bukan KA Pangandaran," ujarnya.***

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler