Vaksinasi Tidak Membatalkan Puasa, Begini Penjelasan Pak Kiayi di Tasikmalaya

19 Maret 2021, 16:49 WIB
Ketua DMI Kota Tasikmalaya KH. Udin Sa'dudin /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Tasikmalaya, KH. Udin Sa'dudin menegaskan, vaksinasi disaat menjalankan ibadah puasa tidak membatalkan puasa.

Penegasan tersebut disampaikan Udin usai mengikuti pelaksanaan vaksinasi pelayanan publik untuk ulama se- Kota Tasikmalaya, Jumat, 19 Maret 2021.

Menurut Udin, kenapa vaksinasi tidak membatalkan puasa saat yang divaksin sedang menjalankan ibadah puasa, karena vaksinasi dimasukan ke dalam tubuh dilakukan dengan cara disuntikan atau tidak dimasukan melalui lubang yang telah ada di dalam tubuh.

Baca Juga: Kasus DBD di Tengah Pandemi Covid di Kota Tasikmaya, Dua Orang Meningal Dunia

"Yang membatalkan puasa itu apa bila sesuatu dengan sengaja dimasukan ke dalam tubuh melalui lubang yang telah ada seperti, mulut, hidung, telinga, dubur dan kemaluan," ujar Udin.

Udin juga tidak menampik ketika selama ini masih banyak umat Islam yang beranggapan bahwa disuntik di siang hari saat menjalankan ibadah puasa akan membatalkan puasa.

"Ini menjadi PR kami untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa disuntik itu tidak membatalkan puasa," katanya.

Baca Juga: Atasi Pandemi, JK: Saya Harap Masjid Jadi Lokasi Vaksinasi

Apalagi lanjut Udin, disuntik vaksinasi merupakan upaya atau ikhtiar dalam menghindari kemadharatan yaitu penyakit yang disebabkan virus covid 19.

"Nabi Ayub saja yang seorang nabi oleh Allah tetap disuruh beriktiar ketika dirinya terkena penyakit," katanya.

Udin juga mengaku sangat bersyukur para ulama menjadi prioritas dalam pelaksanaan vaksinasi. Menurut dia, vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar untuk bebas dari pandemi Covid-19.

Baca Juga: Dari Harapan 2.043 Pelayan Publik Ciamis Tervaksinasi, Baru 1.600-an Terealisasi pada Vaksinasi Massal Kemarin

"Jangankan kita, nabi juga berupaya agar tetap sehat. Nabi saja diwajibkan ikhtiar, apalagi kita. Kita juga kalau sakit kan tidak bisa beribadah," kata dia.

Udin juga mengingatkan, Covid-19 secara nyata benar keberadaannya. Hanya saja, virus itu tidak terlihat dengan mata telanjang. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk ikut menyukseskan program vaksinasi agar tetap sehat.

Udin menambahkan, pihak DMI akan mendorong para ulama lainnya untuk menyosialisasikan program vaksinasi melalui pengajian. Dengan begitu, masyarakat akan semakin paham pentingnya vaksinasi Covid-19.

"Kita wajib ikhtiar, wajib mencegah. Salah satunya dengan vaksin. Ini sudah dipastikan aman, halal, dan suci," katanya.***

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler