Bukan 'Prang', Puluhan Anak Yatim dan Imam Tajug Sumringah Mendapatkan Santunan Sampah

8 Mei 2021, 10:50 WIB
Ketua Bank Sampah Putra Joglo Mandiri, Ridwan memberikan santunan kepada anak yatim piatu di Desa Cibahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya ini, Jumat 7 Mei 2021 malam.* /Kabar-Priagan.com/Ema Rohima/

KABAR PRIANGAN - Apa yang anda pikirkan jika diberikan santunan sampah? Sebagian besar orang tentunya akan marah dan kecewa. Baik itu yang diterima banyak maupun sedikit, dan memilih menolaknya.

Namun berbeda dengan puluhan anak yatim piatu dan para imam tajug di Dusun Joglo, Desa Cibahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya ini.

Mereka justru sumringah bahagia dan mengucapkan terima kasih saat diberi santunan santunan sampah.

Baca Juga: Ini Berbagai Modus yang Dilakukan Pemudik Agar Lolos dari Penyekatan

Hal tersebut berlangsung dalam acara Bank Sampah Berbagi di Bulan Suci Ramadan.

Dimana Bank Sampah Putra Joglo Mandiri, kembali melakukan perannya saat krisis di tengah Pandemi Covid-19 dengan menyantuni 24 anak yatim piatu dan 10 imam masjid di kedusunan tersebut.

Kegiatan ini merupakan agenda rutin Bank Sampah Putra Joglo Mandiri setiap tahun di bulan Ramadan menjelang lebaran.

Baca Juga: Tabrakan Maut, Pengendara Vario Tewas Tertabrak Honda Brio. Korban Awalnya Berniat Belanja ke Pasar

Ketua Bank Sampah Putra Joglo Mandiri, Ridwan mengatakan santunan ini wujud kepedulian Bank Sampah kepada anak yatim piatu dan imam masjid. Kegiatan ini merupakan agenda rutin, dan ini sudah yang ke tiga kalinya atau tahun ke 3.

Setiap Ramadan dan menjelang Lebaran, membagikan tabungan anggota. Selain itu hasil usaha bank sampah dipergunakan untuk santunan kepada anak yatim piatu dan imam masjid.

"Uang tabungan anggota dibagikan saat akan menjelang lebaran. Mudah-mudahan uang tabungan dari hasil sampah itu bermanfaat akan menambah belanja persiapan lebaran," kata Ridwan Jumat 7 Mei 2021 malam.

Baca Juga: Ketua MUI Garut: Keputusan Bupati Menyegel Pembangunan Masjid Ahmadiyah Sangat Tepat

Menurutnya, masing-masing anggota memiliki saldo yang berbeda. Yang rajin menyetorkan sampah, tentu saldonya lumayan besar. Sebaliknya, yang malas menabung saldonya kecil.

"Dilihat dari buku catatan, pada tahun ini saldo tertinggi sebesar Rp 286.000 dan saldo terkecil sebesar Rp 9.000," ucapnya.

Dikatakan Ridwan, masing-masing anggota bisa membawa uang tabungannya. Sementara itu uang yang dipergunakan untuk santunan merupakan hasil usaha bank sampah dari penjualan sampah dan usaha lainnya.

Baca Juga: Lima Warga Garut Masuk Lubang Septic Tank, Tiga di Antaranya Meninggal

Namun mendapatkan bantuan juga dari luar termasuk dari para anggota. Sehingga kegiatan rutin bisa berjalan lancar.

Bank Sampah Putra Joglo Mandiri, lanjut Ridwan anggotanya hanya sebanyak 144 kepala keluarga dari 7 RT di Kedusunan Joglo. Jumlah anggota terjadi kenaikan, karena pada tahun sebelumnya berjumlah 126 kepala keluarga.

Dengan berdirinya bank sampah, selain bisa menciptakan lingkungan yang bersih dan terbebas dari sampah, juga bisa mensejahterakan masyarakat karena mendapatkan penghasilan tambahan.

Baca Juga: Diduga Kabur, Kejari Garut Tetapkan Kades Terpidana Korupsi Jadi DPO

Adapun terkait santunan kepada yatim piatu dan imam masjid atau mushola, bertujuan meringankan beban anak yatim piatu serta memberikan pembinaan dan bimbingan anak yatim. Selain itu untuk meningkatkan kekompakan.

"Kami juga mengingatkan kepada sesama akan hak anak yatim seperti yang disiyarkan dalam agama,” ujarnya.

Ridwan mengakui di masa Pandemi pemasukan bank sampah mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga: Terobos Lampu Merah, Perangkat Desa Meregang Nyawa Dihantam Mobil Sedan

Karena ada kendala saat mengumpulkan sampah dari anggota, yakni tidak memilikinya alat transportasi untuk mengangkut sampah.

Sehingga terkadang bank sampah tidak melakukan penarikan sampah, karena keterbatasan itu. Namun demikian pihaknya tetap bertahan dengan harapan masyarakat lebih peduli terhadap sampah.

Ridwan juga berharap seluruh masyarakat bisa ikut terlibat dalam penanganan sampah. Karena persoalan sampah menjadi tanggung jawab semuanya.

Baca Juga: Antisipasi Kerumunan di Tempat Perbelanjaan, Jalur HZ Mustofa Ditutup Mulai Pukul 15.00 - 20.00 WIB

"Tentunya saya juga berharap masyarakat lainnya untuk bisa melakukan dalam penanganan sampah. Saat ini masyarakat yang tergabung baru 144 KK dari jumlah penduduk di Kedusunan Joglo sekitar 800 KK," ungkapnya.

Tokoh masyarakat setempat, Ustad Muhammad Sazidin mengapresiasi dan mendukung atas upaya yang dilakukan bank sampah.

Kegiatan yang sangat mulia dan patut untuk ditularkan dan dicontoh. Karena dengan kata sampahnya, yang dianggap rendah di mata masyarakat tapi mampu membuktikan kepada lingkungan.

Baca Juga: Viral, Imam Masjid Ditampar Pria Tak Dikenal Saat Pimpin Salat Subuh di Masjid Riau  

"Ini sangat mulai dan patut diberikan apresiasi serta diberikan dorongan dan motivasi agar terus semakin maju," ucapnya.

Menurutnya, sudah tahun ke 3 bank sampah memberikan santunan kepada anak yatim piatu dan keagamaan.

Ini menunjukan bahwa bank sampah begitu menyayangi anak yatim, yang mengartikan sangat menyayangi dirinya sendiri.

Baca Juga: Diyakini Bikin Lezat Ketupat, Jelang Lebaran Air Tanjung Kawalu Mulai Diserbu Warga

"Semoga kegiatan ini mendapat dukungan dari pemerintah, setidaknya pemerintah desa sehingga kegiatannya bisa lebih ditingkatkan lagi," ungkapnya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler