PD KAMMI Garut Gelar Diskusi Bertajuk 'Nasib Petani di Masa Pandemi'

1 Agustus 2021, 19:26 WIB
Untuk menghasilkan solusi konkret di sektor pertanian antara pemerintah serta masyarakat di tengah pandemi Covid 19, Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PD KAMMI) Garut menggelar diskusi virtual bertajuk 'Nasib Petani di Masa Pandemi', Sabtu 31 Juli 2021 /Dok PD KAMMI Garut/

KABAR PRIANGAN - Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PD KAMMI) Garut mengadakan diskusi dan kajian bertajuk "Nasib Petani di Masa Pandemi".

Diskusi tersebut melibatkan beberapa stake holder di antaranya Jajang, S.Ag (Anggota DPRD Garut Komisi 2 FPKS),  Ir. Beni Yoga Gunasantika, MP (Kepala Dinas Pertanian Garut) , Dr. Wahid Erawan, S.P, M.P (Dosen Faperta Uniga) serta beberapa asosiasi petani. Kegiatan tersebut digelar secara virtual pada Sabtu 31 Juli 2021.

Anggota DPRD Garut dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Jajang, S.Ag mengapresiasi agenda ini karena berhasil mempertemukan tiga elemen yang saling melengkapi.

Baca Juga: Panen Jagung Berbasis Korporasi Petani di Pakenjeng Garut

"Kita berharap dari agenda ini bisa merumuskan solusi untuk mewujudkan Garut yang Taqwa, Maju dan Sejahtera. Tugas Maju dan sejahtera ini adalah tugas bidang pertanian." ujarnya.

Selain itu, ia memaparkan tentang apa saja yang menyebabkan petani merugi dimasa pandemi.

Salah satunya, ujar Jajang, yaitu adanya PPKM yang mengakibatkan salah satu komoditas hasil pertanian terdampak.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Garut, Ir. Beni Yoga menekankan tentang program Dinas Pertanian, yakni peningkatan produksi dan produktivitas yang di antaranya, peningkatan IP (indeks penanaman), peningkatan kualitas SDM, peningkatan nilai tambah dan daya saing.

Baca Juga: Bupati Garut Tegaskan PTM Baru Bisa Dilakukan Jika PPKM Sudah Level 2 

"Yang dari ketiga program tersebut tujuan akhirnya yaitu peningkatan pendapatan petani," ujarnya.

Selain itu Dinas Pertanian juga memberikan dukungan program pusat yang dibagi pada 5 koridor serta pengembangan klaster holtikultura.

Terkait solusi pemasaran produk hasil pertanian, Beni Yoga menuturkan, pihaknya telah menyediakan pusat pemasaran asosiasi pasar tani.

Sedangkan dalam sudut pandang akademisi, Dosen Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Garut (Uniga) Dr. Wahid Erawan, menggambarkan situasi ekonomi pertanian di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ketua DPC PKB Garut Beri Bantuan Kepada Warga Terdampak PPKM di Antaranya ke Warga yang Kedua Anaknya Sakit

Ia menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak 1998 hingga saat ini mengalami penurunan, bahkan hasil analisis ekonomi UNPAD, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat turun minus 2.1 persen sehingga dampaknya diprediksi pengangguran akan meningkat.

Namun ia menyampaikan secara alamiah sektor pertanian itu tidak begitu parah bahkan malah jadi untung, seperti hasil pertanian jeruk purut itu diolah menjadi produk turunan salah satunya dijadikan bahan pembuatan handsanitizer, sabun, sabun pencuci piring dan sebagainya.

Menurut Wahid, strategi yang bagus saat ini untuk pertanian yakni
harus melibatkan semua unusur.

Bahkan Wahid mengajak generasi muda agar meningkatkan kreativitas bagaimana pertanian ini bisa maju dan dan bukan hanya kaum tua saja yang bertani.

Baca Juga: Angka Pengangguran di Garut Terus Meningkat, Rudy Gunawan: Sangat Mengkhawatirkan

Sementara itu, Dede Sukandi Kadep SOSMA PD KAMMI Garut menambahkan, kajian atau diskusi tani ini merupakan pemacu dari kajian-kajian yang akan diselenggarakan pada waktu mendatang untuk menghasilkan solusi konkret antara pemerintah serta masyarakat terdampak Covid- 19.

Ia juga meminta kepada semua pihak yang berkepentingan agar memantau lahan pertanian agar tidak beralih fungsi yang bisa menyebabkan lahan pertanian menjadi berkurang. 

"Dan kita akan pantau juga bahwta penyalahgunaan lahan untuk pertanian harus ditindak secara tegas sebab kalua sektor pertanian lumpuh negara akan menemui kesulitan," ujarnya.**

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler