Erpan Rusdiana, Penemu Tangga Nada Kolotik dari Kota Banjar, Raih Juara 1 Pemuda Pelopor Jabar 2021

27 Agustus 2021, 21:19 WIB
Erpan Rusdiana, penemu tangga nada kolotik dari Desa Balokang, Kecamatan/ Kota Banjar. /kabar-priangan.com/ D. Iwan/

KABAR PRIANGAN - Erpan Rusdiana, penemu atau pencipta tangga nada kolotik yang mewakili Kota Banjar, berhasil meraih juara 1 pada Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Jawa Barat Tahun 2021.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Banjar, Dedi Suardi, berharap, terpilihnya Erpan menjadi juara 1 tingkat Jabar sekarang ini, bisa melangkah sampai tingkat nasional.

"Harapan kedepan, warga di Kota Banjar bisa mengenal dan bisa memainkan musik dari kolotik. Kemudian, ada eskul kolotik di sekolah serta menjadi Pusat Kebudayaan Kolotik di Kota Banjar ," ujar Dedi Suardi, Jumat 27 Agustus 2021.

Baca Juga: Kisah Seorang Istri Ikut Suami, Hingga Ikhlas Jadi Marbot Masjid di Garut 

Lebih lanjut Dedi berharap, selain Erpan itu, diharapkan Erik Hidayat yang memiliki kegiatan budidaya ikan nila mewakili Kota Banjar dan sama-sama masuk nominasi tingkat Jabar, menjadi juara juga nantinya.

Ketua Karang Taruna Kota Banjar, Agus Sumitra, mengabarkan sampai Jumat ini, Dinas Pemuda dan Provinsi Jabar, baru mengumumkan Kang Ervan jadi juara pertama Pemuda Pelopor Bidang Sosbud Tingkat Provinsi Jawa Barat.

"Sementara Duta Banjar yang melaju ke Provinsi Jabar, untuk hasil karya Erik Hidayat masih belum diumumkan. Semoga saja, saat pengumuman juara nanti, Erik dan Erfan sama-sama menjadi juara, dan melaju ke tingkat nasional," ujarnya.

Baca Juga: BNNK Ciamis dan Pengurus Cabang IAI Bahas Penanggulangan Narkoba di Daerah

Agus, mengaku bangga atas prestasi Erpan jadi penemu tangga nada kolotik, sebagai alat musik yg bernadakan sunda. Diketahui,  kolotik sendiri merupakan alat musik yang baru ditemukan.

"Saya selaku Ketua Karang Taruna Kota Banjar sangat mendukung kang Erfan maju ke tingkat nasional. Tepatnya, setelah pada tingkat Provinsi Jabar dinobatkan sebagai juara ke 1 di bidang sosbud dan keagamaan, sekaligus penemu tangga nada kolotik itu," ujarnya.

Seperti dikabarkan sebelumnya, kolotik adalah inovasi dari kolotok. Kolotok terbuat dari bahan kayu, sedangkan kolotik berbahan batok kelapa. Kedua benda ini dibuat sebagai barang kerajinan dan dijual sebagai souvenir.

Baca Juga: Pengusaha Milenial Kota Banjar Sumbang 10 Ribu Masker dan  Disinfektan, Walkot: Saatnya Semua Bergotong Royong

Yang pertama membuat membuat kolotok dari tempurung kelapa kemudian diberi nama kolotik itu adalah Abah Nani dan Abah Latif warga Galuh Salawe Kabupaten Ciamis tahun 2020.

Menurut Erpan Rusdiana, S. Pd., dirinya diminta oleh masyarakat Tatar Galuh, tepatnya warga Bojong Galuh Salawe, Cimaragas Kabupaten Ciamis untuk merubah kolotik souvenir hingga menjadi kolotik alat musik.

"Setelah dilakukan, eksperimen oleh saya, akhirnya kolotik souvenir berhasil di seting atau disetel atau tuning hingga bisa menjadi tangga nada pentatonis sunda. Yaitu, da(1), mi(2), na(3), ti(4), da(5)," ucap Erpan.

Baca Juga: Mobil Ford Escape Nopol D-1151-SGS Terbakar di Jalan Raya Ciamis-Banjar

Menurutnya, setelah eksperiman kolotik yang dilakukan oleh dirinya itu berhasil, budayawan Galuh Salawe (Wanto dan Dodenk) kembali memintanya untuk memikirkan bagaimana cara melatihkan tangga nada kolotok kepada anak-anak sekolah.

"Hingga akhirnya saya, menciptakan metode cara bermain alat musik kolotik menjadi Content Kepeloporan dalam Program Pemerintah ini. Yakni, Pemuda Pelopor dengan judul 'Tanganku, Nadaku. Metode cara bermain alat musik Kolotik'," ujar Erpan.***

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler