Lelaki 'Misterius' yang Buang Bayi di Garut Terungkap, Begini Kronologinya

7 September 2021, 21:38 WIB
Tuti, pemilik warung yang dititipi seorang balita oleh seorang lelaki menggendong balita berusia sekitar 2 tahun yang di wajahnya terdapat luka. Karena orang yang menitipkannya tak juga kembali, Tuti akhirnya melaporkan hal itu ke Polsek Malangbong, Garut. /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Terungkapnya kasus seorang lelaki yang membuang bayi umur 2 tahun, berawal dari laporan seorang pedagang warung kopi bernama Tuti, kepada pihak kepolisian sektor (Polsek) Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kapolsek Malangbong, AKP Zainuri, menyebutkan adanya kasus pembuangan bayi yang diduga dilakukan oleh ayahnya sendiri akhirnya berdar luas di media sosial.

Polisi pun kemudian melakukan pendalaman hingga akhirnya diketahui balita malang tersebut merupakan warga Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: Koes Hendratmo, MC 'Berpacu Dalam Melodi' Meninggal Dunia, Tantowi Berduka

"Kemarin kami kedatangan seorang pemilik warung kopi bernama Tuti yang kebingungan karena ada seseorang yang menitipkan balita tapi orang tersebut tak kembali lagi. Tak lama setelah itu, video adanya balita yang ditinggalkan bapaknya di warung kopi pun viral di media sosial," ujar Zainuri, Selasa 7 September 2021.

Menurut keterangan Tuti, tutur Zainuri, pada Senin siang ke warung kopinya datang seorang lelaki dengan membawa seorang balita.

Pada wajah balita tersebut terdapat sejumlah luka seperti bekas terjatuh.

Baca Juga: Seru! Bupati Garut Main 'Dodombaan' Saat Resmikan Objek Wisata Puncak Intan Dewata

Dikatakannya, setelah sempat beristirahat sebentar, lelaki tersebut kemudian menitipkan anaknya ke pemilik warung kopi.

Lelaki itu bilang mau pergi sebentar dan akan kembali lagi untuk mengambil anaknya.

Namun setelah beberapa jam, ternyata lelaki tersebut tak ada kembali lagi ke warung sedangkan anaknya masih berada di sana.

Hal ini tentu saja membuat pemilik warung kopi menjadi kebingungan sehingga akhirnya ia memutuskan untuk melaporkan hal itu ke Polsek Malangbaong.

Baca Juga: Soal Kematian Siswa SMK Usai Divaksin, Begini Penjelasan Dinkes Kabupaten Ciamis

"Karena si lelaki yang diduga bapak dari balita itru tak juga kembli ke warung kopi untuk mengambil anaknya, maka pemilik warung kopi pun akhirnya melaporkan hal itu pada kami. Menyikapi hal itu, kami langsung melakukan pendalaman," katanya.

Zainuri menerangkan, pada Senin malam ke Polsek Malangbong datang seorang perempuan yang mengaku nenek dari balita malang tersebut.

Dari keterangan perempuan tersebut, diketahui jika balita tersebut sebelumnya dibawa oleh bapaknya dari wilayah Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: Minta Lahan Garapan Tetap di Tanah Milik Negara, Kelompok Tani di Kota Banjar Datangi Gedung DPRD

Kepada ibunya, tambah Zainuri, lelaki tersebut berpamitan untuk membawa anaknya ke puskesmas untuk mengobati luka di wajahnya akibat terjatuh.

Namun hingga Senin petang, ternyata anak dan cucunya tersebut tak kunjung balik lagi ke rumah sehingga hal ini membuatnya khawatir.

Diungkapkan Zainuri, nenek dari balita tersebut mengetahui jika cucunya berada di daerah Malangbong karena ditinggalkan oleh bapaknya di sebuah warung kopi.

Baca Juga: Kasus Pencurian Kabel di Objek Vital PLTP Darajat Garut Terungkap, Polisi Amankan 2 Pelaku

Ia pun kemudian memutuskan untuk datang ke Mapolsek Malangbong untuk mengambil cucunya.

Berdasarkan keterangan nenek dari balita tersebut, tambahnya, diduga balita tersebut memang sengaja ditinggalkan di warung kopi oleh bapaknya.

Selama ini, bapak dari balita malang tersebut memang mengalami depresi akibat adanya permasalahan dengan isterinya.

Baca Juga: Gauli Anak Tiri Hingga Hamil 6 Bulan, Buruh Serabutan di Garut Diamankan Polisi

"Hasil pendalaman yang kami lakukan, balita tersebut memang sengaja dibawa dari rumahnya di Tasikmalaya dan kemudian ditinggalkan di warung kapi oleh bapaknya. Bapak dari balita tersebut disebut-sebut mengalami depresi akibat adanya permasalahan keluarganya," ucap Zainuri.

Terkait luka yang terdapat di bagian wajah sang balita, Zainuri memastikan jika hal itu memang dikarenakan terjatuh, bukan karena adanya penganiayaan.

Hal ini juga dibenarkan oleh nenek balita tersebut yang menyatakan sebelumnya cucunya itu sempat terjatuh sehingga bapaknya berniat mengobatinya ke puskesmas.

Baca Juga: APBD Garut 2022 Defisit 600 M, Bupati Garut Instruksikan Perjalanan Dinas Dikurangi 70 Persen

Lebih jauh Zainuri menyebutkan pada Senin malam kemarin, balita tersebut sudah langsung dibawa pulang oleh neneknya ke Rajapolah, Tasikmalaya.

Sebelum menyerahkan sang balita ke neneknya, pihaknya telah melakukan mediasi dengan pihak keluarganya agar benar benar menjaganya dengan baik sehingga kejadian serupa tidak sampai terulang.

"Pihak keluarga, salah satunya nenek dari balita itu sudah berjanji untuk menjaganya dengan baik. Mereka pun berjanji kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi," katanya.***

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler