Saat Simulasi Kebakaran di Lapas Kelas IIB Banjar, Warga Binaan Sempat Panik dan Dievakuasi ke Tempat Aman

12 September 2021, 19:12 WIB
Simulasi penanggulangan kebakaran dan evakuasi wargaa binaan di Lapas Kelas II Banjar, Sabtu 11 September 2021 malam.   /kabar-priangan.com/ D. Iwan/

KABAR PRIANGAN - Musibah kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang yang menewaskan 44 orang narapidana yang terjadi belum lama ini, mengundang keprihatinan semua pihak.

Untuk mengantisipasi kejadian tersebut agar tidak terulang di Lapas lainnya, Lapas Kelas IIB Banjar melakukan langkah-langkah ansipatif dengan cara melakukan simulasi kebakaran.

Simulasi ini bertujuan untuk mengantisipasi dan mengedukasi petugas lapas termasuk narapidana, bagaimana cara memadamkan api termasuk mengevakuasi narapinada ke tempat aman.

Baca Juga: Profil Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf Lengkap dengan Riwayat Pendidikan, Karier, Organisasi dan Keluarga

 

Jalannya simulasi di Lapas Kelas IIB Banjar berlangsung Sabtu 11 September 2021 malam.

Suasana malam Minggu di Lapas Banjar itu terasa mencekam. Lampu penerangan tiba-tiba padam, diiringi sirine tanda bahaya pun terus berbunyi tak henti-hentinya.

Di salah satu sudut ruangan Lapas tampak api mulai berkobar. Petugas Lapas berlarian menuju titik api dengan maksud untuk memadamkannya.

Baca Juga: Karena Tak Kantongi IMB, Pengusaha di Kota Banjar Kena Tipiring 

Sebagian petugas berusaha untuk mengevakuasi seluruh warga binaan yang berjumlah 494 orang itu ke tempat aman.

Kendati peristiwa kebakaran tersebut hanya simulasi, akan tetapi kepanikan sempat dirasakan warga binaan Lapas Banjar.

 

Saat itu, terlihat petugas Lapas sibuk. Ada yang memadamkan api, mengevakuasi korban kebakaran, melakukan evakuasi warga binaan ke titik kumpul yang berada di luar blok hunian yang di pandang aman.

Ujang, seorang warga binaan Lapas Banjar, mengakui, baru simulasi saja dirinya merasakan kepanikan. Terlebih saat melihat api di lingkungan blok hunian mulai berkobar di tengah susana gelap gulita.

Baca Juga: DPO Kasus Curanmor Dibekuk Polisi Saat Membobol Kios Bensin

Menurutnya, walaupun kejadian tersebut hanya berupa simulasi, tetapi rasa takut itu tetap ada. Terlebih, ketika listrik padam dan api berkobar.

Sedangkan ujarnya, pada saat itu kami berada dalam ruangan terkunci.

"Awalnya panik juga. Saya merasa tenang, saat  petugas membuka kamar, dan mengevakuasi kami ke tempat aman," ujar Ujang.

Menurut dia, melalui simulasi pemadaman api dan evakuasi tadi, banyak warga binaan yang merasa teredukasi.

Baca Juga: Menteri Koperasi dan UKM Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi di Garut

"Mudah-mudahan saja hanya simulasi saja, tak sampai ada kebakaran sesunggunya. Dengan adanya simulasi kebakaran, saya jadi tahu kemana harus menyelamatkan diri. Terpenting itu jangan panik dan ikuti sesuai arahan petugas," ujarnya.

Simulasi di Lapas Kelas IIB Banjar, bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar, disaksikan langsung Wakil Wali Kota Banjar, Kapolres Banjar, Danramil Banjar, Kejari Banjar, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Satpol PP Kota Banjar serta unsur Forkopimda Kota Banjar lainnya.

Kalapas Banjar, Muhammad Maulana mengatakan, simulasi semalam itu sebagai kesiapsiagaan upaya penanggulangan kebakaran, bentuk nyata mitigasi resiko serta petugas terkait apa yang harus dilakukan apabila terjadi kebakaran. 

Baca Juga: Pengurus PMII Kota Tasikmalaya Dilantik, Gus Abe: PMII Harus Berakselerasi Mengimbangi Perubahan Zaman

"Kami laksanakan di malam hari agar petugas dapat merasakan suasana yang dimungkinkan terjadi. Karena kapan saja musibah bisa datang dan petugas sudah memahami SOP penanganan kebakaran serta sudah siap menghadapi segala kondisi khususnya kejadian kebakaran yang dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, kesiapsiagaan ini tentunya dapat mendeteksi dan melakukan langkah– langkah awal dalam menanggulangi kebakaran serta meminimalisasi adanya korban jiwa, tidak meluasnya titik api serta tidak menimbulkan gangguan kamtib lainnya. 

Menurut Maulana, simulasi ini diikuti oleh seluruh pegawai Lapas Kelas IIB Banjar khususnya petugas di regu pengamanan yang berjumlah 24 orang yang terbagi dalam 4 regu, karena merekalah orang pertama langsung yang akan menghadapi kondisi ini.

Sebelum simulasi dan evakuasi dilaksanakan, dikatakan dia, diawali penyampaian materi dan praktek oleh anggota BPBD Kota Banjar berkaitan teknik komunikasi, tata cara memadamkan api dan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) serta teknik evakuasi.

Baca Juga: Pengurus PMII Kota Tasikmalaya Dilantik, Gus Abe: PMII Harus Berakselerasi Mengimbangi Perubahan Zaman

Menurut Wakil Wali Kota Banjar, H. Nana Suryana, kemampuan petugas Lapas dalam menangani kebakaran sangat penting, mengingat potensi bahaya kebakaran di Lapas cukup tinggi.

"Saya apreasiasi kepada Lapas Banjar, melakukan
tindakan preventif terhadap penanganan kebakaran agar para petugas Lapas Kelas IIB lebih waspada dalam melakukan pencegahan secara dini untuk menghindari kerugian akibat kebakaran," ujarnya.

Menurutnya, Pemerintah Kota Banjar Khususnya BPBD Kota Banjar siap membantu dalam melaksanakan pelatihan untuk menangani bahaya kebakaran.

"Kejadian kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang sepatutnya menjadi cerminan bagi kita. Terkait pentingnya kemampuan petugas dalam penanganan kebakaran guna menghindari korban jiwa," ujarnya.***

 


 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler