Star Energy Geothermal Borong 6 Penghargaan 'Subroto Award'  yang Digelar Kementerian ESDM

30 September 2021, 19:15 WIB
Piala Aditama yang diraih Star Energy Geothermal (SEG) Darajat II, Ltd pada ajang Subroto Award yang dilaksanakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Selasa 28 September 2021.  /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Star Energy Geothermal (SEG) Darajat II, Ltd yang berlokasi di wilayah Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, mendapatkan penghargaan Aditama dalam ajang Subroto Award yang dilaksanakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Selasa 28 September 2021 

SEG Darajat II meraih Aditama dengan nilai tertinggi untuk Kinerja Penerapan K3 & Keteknikan Panas Bumi, dan penghargaan Aditama untuk Kinerja Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Panas Bumi dalam ajang tersebut.

"Kita sangat bersyukur karena SEG Darajat II telah mendapatkan Aditama dengan nilai tertinggi pada ajang Subroto Award dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Penghargaan itu kami terima pada Selasa 28 September 2021 malam kemarin," ujar Group CEO Star Energy Geothermal (SEG), Hendra Soetjipto Tan saat menyampaikan rilis di Garut, Kamis 30 September 2021.

Baca Juga: Dianggap Punya Utang Rp61 Miliar, Pabrik Sepatu PT Changsin Digugat ke Pengadilan Negeri Garut

Yang lebih membanggakan lagi, tutur Hendra, dalam ajang tersebut bukan hanya SEG Darajat II saja yang mendapatkan penghargaan dari Kementerian ESDM, tapi juga dua pembangkit listrik panas bumu SEG lainnya yakni Star Energy Geothermal Salak dan SEG Wayang Windu.

Totalnya, ada enam Subroto Award yang berhasil diraih SEG dalam ajang yang sangat bergengsi itu.

SEG Salak, katanya, mendapat peringkat Aditama dengan nilai tertinggi untuk kategori Kinerja Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Panas Bumi, peringkat Aditama untuk kategori Kinerja Penerapan K3 & Keteknikan Panas Bumi serta menduduki Juara Pertama untuk kategori Kontribusi PNBP Panas Bumi Terbesar.

Baca Juga: Oknum Pegawai BPN Dilaporkan ke Polisi, Bupati Garut Beri Dukungan

Sedangkan SEG Wayang Windu meraih penghargaan Aditama untuk kategori Kinerja Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Panas Bumi.

Penghargaan ini dinilainya sebagai wujud nyata komitmen perusahaan dalam mengelola aspek-aspek lingkungan dan keselamatan kerja di wilayah operasinya.

Hendra Tan meyakini, pencapaian ketiga aset ini merupakan bukti dari keunggulan operasi dan komitmen perusahaan dalam mengelola aspek-aspek lingkungan dan keselamatan kerja di seluruh operasi perusahaan.

Selama ini pihaknya selalu berusaha menjaga kinerja unggul operasi, salah
satunya dengan menggunakan teknologi-teknologi terdepan untuk meminimalisir dampak lingkungan.

Baca Juga: Bupati Garut Canangkan Program 'Garment dan Gacor' di Desa Indralayang Garut Selatan

Disebutkannya, salah satu keunggulan teknologi yang sedang dikembangkan SEG yakni pembangkit Binary di Salak.

Pembangkit Binary dapat meminimalkan "footprint" di lahan konservasi karena memanfaatkan "right of way" yang sudah ada, dapat mengekstraksi panas dari hot brine, mengurangi pemanfaatan listrik untuk pemakaian sendiri, dan memerlukan perawatan yang minimal.

“Kami juga sangat bangga karena Star Energy Geothermal Salak, Ltd mampu meraih juara 1 untuk kategori Kontribusi PNBP Panas Bumi Terbesar.

Hal ini menunjukkan besarnya manfaat PLTP Salak yang dapat dirasakan oleh masyarakat baik dari segi pasokan listrik maupun kontribusi PNBP,” katanya.

Baca Juga: Kronologi Sertifikat Tanah Warga Garut yang Tiba-tiba Berpindah Tangan ke Pihak Ketiga

Diungkapkan Hendra Tan, SEG saat ini mengelola tiga PLTP dengan kapasitas total 875 MW dimana yang tersebar di Jawa Barat berada di tiga tempat yakni di Salak, Darajat dan Wayang Windu.

Ketiga wilayah operasi PLTP yang berada di kawasan pegunungandan hutan lindung, membuat SEG terus berkomitmen untuk melakukan program restorasi dan konservasi.

Program restorasi dan konservasi ini melibatkan pemerintah daerah setempat dan mitra yang kompeten di bidangnya yang dipadukan pemberdayaan masyarakat untuk memastikan keberlanjutan operasi, pelestarian lingkungan, dan manfaat sosial di semua wilayah kerjanya.

Masih menurut Hendra Tan, pihaknya juga sangat mengapresiasi pernyataan yang disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif yang menyebutkan target pemerintah untuk mendorong pengembangan energi bartu terbarukan (EBT), termasuk panas bumi.

Baca Juga: Pemkab Garut Tengah Mewaspadai Penularan Penyakit Rabies, Waspadai 2 Hewan Ini

Demikian pula terhadap target untuk menuju "zero emission" pada 2060 dengan transisi energi bersih, ramah lingkungan dan rendah karbon.

"Saat itu Pak Menteri juga mengatakan, di bidang EBT saat ini sedang difinalisasi harga EBT yang lebih menarik untuk investor. Pemerintah juga ada program government drilling panas bumi untuk mengurangi risiko investasi," ucap Hendra Tan.

Lebih jauh ia menjelaskan, Subroto Award merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia kepada para individu, perusahaan dan stakeholder yang dinilai memberikan kontribusi dan pencapaian di bidang energi dan sumber daya mineral di Indonesia termasuk komitmen dalam menjaga dan meyakinkan keselamatan, kesehatan kerja dan melindungi lingkungan.***

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler