KABAR PRIANGAN - Hujan deras yang terus mengguyur selama beberapa hari ini membuat tebing setinggi 3 meter di Kampung Cipingku Desa/Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya ambrol dan menimpa tiga rumah warga, Kamis 28 Oktober 2021.
Akibatnya, ke tiga rumah tersebut langsung rusak parah. Kendati demikian, tak ada korban jiwa dalam kejadian itu karena pemilik rumah langsung keluar rumah saat menyadari rumahnya terkena material longsor.
Kini pemilik rumah terpaksa harus mengungsi ke rumah sanak saudaranya. Selain masih takut akan longsor susulan, kondisi rumah pun masih belum memungkinkan untuk ditempati.
Anggota Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Agis mengatakan, longsoran tebing setinggi 3 meter dengan lebar 12 meter ini diduga karena curah hujan yang tinggi sepanjang hari Selasa hingga Rabu malam.
Akibatnya, tembok penahan tebing tidak kuan menahan beban tanah.
"Longsoran tebing ini menerjang 3 rumah. Tembok penahan tebing ambrol dan tanah menerjang tembok hingga masuk ke dalam rumah," jela Agis.
Baca Juga: Satu Rumah Hanyut dan 30 Lainnya Terendam Akibat Luapan Sungai Cipalebuh Pameungpeuk, Garut
Guna membersihkan longsoran, maka sejumlah masyarakat dibantu anggota Tagana, BPBD, TNI dan Polri bergotong royong pada Kamis siang. Akan tetapi upaya ini berjalan lambat karena hanya mempergunakan peralatan seadanya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya telah mengeluarkan peringatan dini tentang potensi gerakan tanah di Oktober 2021.
Dalam peringatan dini itu disebutkan, 39 Kecamatan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya memiliki kerawanan bencana pergerakan tanah menengah hingga tinggi.
Baca Juga: Heboh! Perolehan Suara Imbang di Pilkades Serentak Sumedang, DPMD Sebut Ini yang Ketiga Kalinya
"Dari 39 kecamatan itu, ada 8 kecamatan yang juga memiliki kerawanan bencana sangat tinggi,” katanya.
Selain pergerakan tanah dan longsor juga berupa berupa banjir bandang.
“Daerah itu yakni Kecamatan Cigalontang, Cisayong, Leuwisari, Padakembang, Pagerageung, Sariwangi, Singaparna, dan Sukaratu," jelas Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Iwan Ridwan.
Baca Juga: Kode Redeem Free Fire Terbaru 28 Oktober 2021, Dapatkan Shotgun M1014 Underground Howl Loot Crate
Untuk masyarakat di zona rawan tinggi, yakni daerah yang mempunyai potensi tinggi terjadi pergerakan tanah jika curah hujan diatas normal, maka pihaknya meminta masyarakat waspada.
Bahkan disarankan untuk mengamankan diri ke lokasi lain, ketika curah hujan turun lebih dari 5 jam berturut-turut.
BPBD Kabupaten Tasikmalaya juga mengeluarkan beberapa langkah antisipasi dan kesiapsiaganan dalam menghadapi bencana banjir dan longsor.
Baca Juga: Rekomendasi Prosesor Murah Core i5 Dengan Harga di Bawah Rp500 Ribu, Simak Spesifikasi dan Harganya
Di antaranya menyiagakan tim siaga bencana. Tugasnya yakni memantau kondisi terkini di lapangan, koordinasi dengan aparatur desa dan menyiapkan evakuasi. ***