ASTAGA! Ternyata Ada Juga Tempat Pesugihan di Kawasan Waduk Jatigede Sumedang, Syaratnya Menggiurkan

3 Januari 2022, 08:40 WIB
Ilustrasi hamparan air Waduk Jatigede Sumedang yang konon ada beberapa tempat pesugihan. /kabar-priangan.com/DOK Nanang Sutisna/

KABAR PRIANGAN - Kawasan Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, sebelum tergenang, merupakan wilayah yang memiliki peradaban kental dengan sejarah budaya. 

Peradaban kerajaan pertama Sumedang pun bertempat di kawasan Waduk Jatigede tepatnya di Kampung Muhara, Darmaraja.

Peradaban budaya di kawasan Waduk Jatigede juga dibuktikan dengan adanya ratusan situs dan makam keramat yang tersebar di sejumlah tempat, seperti di Wado, Darmaraja, Jatigede, Jatinunggal dan Cisitu. Kini situs dan makam keramat hilang tergenang air waduk.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE: Pohon di Sumedang Ini Bernilai Miliaran Rupiah, Kenapa Tak Dijual? Malah Tenggelam

Selain kental dengan sejarah budaya, sejumlah tempat di kawasan Waduk Jatigede kerap dikaitkan dengan tempat cerita yang menjadi mitos hingga kini.

Cerita berbau mistik seperti adanya ular raksasa, pusat mahluk ghaib dan cerita legenda lainnya hingga kini masih diingat masyarakat Sumedang dan luar daerah.

Tak terkecuali, seperti yang banyak diceritakan oleh sesepuh dulu, ternyata di kawasan Waduk Jatigede juga ada sejumlah tempat yang menjadi tempat pesugihan.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE: Kisah Orang Sakti yang Hilang dan Tempat Sakral di Sumedang

Budayawan dan pemerhati spiritual asal Cipaku, Sumedang, WD Darmawan alias Aki Wangsa mengakui, praktik pesugihan di beberapa tempat yang sekarang tergenang Waduk Jatigede memang nyata adanya.

Aki Wangsa menyebutkan, dirinya sendiri pernah menyaksikan prosesi ritual pesugihan di salah satu tempat di seputar kawasan yang kini menjadi Waduk Jatigede.

"Tempat pesugihan di wilayah Jatigede ini berada di lembah sungai. Dulu kuncennya kebetulan saudara saya," ujar Aki Wangsa.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE: Detik-detik Jelang Digenangi Air, Ratusan Ibu di Sumedang, Nangis di Pelukan Artis Ini

Aki menuturkan, pesugihan di lembah sungai di bekas kawasan Waduk Jatigede rata-rata pesugihan jin ipri atau ratu ular.

Sepengetahuannya, orang yang mau menjalani pesugihan dengan ratu ular, terlebih dulu mendatangi kuncen untuk mengetahui arahan dan caranya. Kemudian setelah sepakat dengan berbagai syarat dan cara, pelaku pesugihan melakukan ritual khusus.

"Dalam ritualnya itu, pelaku menyiapkan sesajen berupa kembang dan kemenyan. Prosesi ritual yang paling utama harus siap menikahi ratu ular. Dan untuk menghadirkan ratu ular, itu tugas kuncen. Prosesinya ya layaknya pernikahan manusia, karena ratu ular juga menjelma menjadi seperti manusia cantik," tutur Aki Wangsa.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE, Merinding! Benarkah Tempat Ini Jadi Pusat Mahluk Ghaib Waduk Jatigede?

Lantas apa saja syarat dari pesugihan dengan ratu ular? Aki Wangsa melanjutkan, pesugihan dengan ratu ular di wilayah itu, tidak harus memberikan tumbal jiwa manusia. Hanya, bagi pelaku pesugihan setiap malam Jum'at harus berada di kamar khusus untuk 'melayani' ratu ular. Dalam kacamata pelaku pesugihan dan orang yang bisa melihat wujud ghaib, ratu ular itu begitu cantik memesona, seperti ratu-ratu jaman kerajaan bermahkota.

"Tambah lagi syaratnya itu, pelaku pesugihan tidak boleh selingkuh dengan wanita lain selain istri sah. Kalau coba-coba lagi maen wanita, diudag-udag tah (dikejar-kejar)," tuturnya.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE, Ngeri! Waduk Jatigede Akan Makan Tumbal Sebanyak Ini

Aki Wangsa sebagaimana diceritakan oleh beberapa orang yang telah melakukan pesugihan dengan ratu ular, datangnya uang yang membuat para pelaku kaya, terjadi dengan beberapa cara. Umumnya, pelaku pesugihan terhadap ratu ular melakukan usaha dengan cara berdagang

"Jadi kadang uang yang terkumpul itu, dari pembeli yang salah memberikan uang pembayaran. Contoh belanja Rp20 ribu si pembeli malah memberikan uang Rp100 ribu. Nah seperti itu mereka mengumpulkan banyak uang," kata Aki mengungkapkan.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE, Kemana 68 Makam Keramat di Waduk Jatigede Sumedang yang Dulu Dinilai Sakral?

Para pelaku pesugihan ratu ular, tambah Aki, biasanya tidak langsung kaya mendadak. Ada waktu-waktu tertentu menuju menumpuknya pundi pundi uang.

Aki Wangsa mengatakan, perihal pesugihan di wilayah kawasan Waduk Jatigede hingga kini memang masih ada. Hanya saja sudah berpindah tempat. Dulu di lembah sungai kini sedikit ke daratan. 

Pada umumnya, masyarakat sekitar Jatigede hanya segelintir orang yang mengetahui praktik pesugihan ini. Sebab pelaku pesugihan dengan ratu ular merupakan orang luar Jatigede.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE, Teka-teki Sosok Ular Raksasa yang Menampakan Diri di Seputar Waduk Jatigede Sumedang

"Pelaku pesugihannya itu orang luar semua, jadi pasti orang Sumedang banyak yang kurang tahu adanya pesugihan di kawasan Jatigede," ujarnya.

Aki Wangsa menyebutkan, meski saat ini manusia telah tamak mencari duniawi, tapi tetap harus mencari jalan yang baik dan benar untuk mendapatkannya. Sehingga selamat dan tidak terjerumus pada kesesatan. Soal percaya dan tidak percaya adanya pesugihan, kembali pada diri masing-masing ***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler