Dugaan Kekerasan Kegiatan Pramuka di SMAN 1 Ciamis, Orangtua Siswa Resmi Melaporkan ke Polisi

12 Januari 2022, 19:52 WIB
SMA Negeri 1 Ciamis, Jalan Gunung Galuh, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis.* /Kabar-Priangan.com/Agus Pardianto

KABAR PRIANGAN - Adanya dugaan kekerasan penganiayaan saat kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Ciamis, membuat sejumlah orangtua siswa yang tidak menerima kejadian tersebut melaporkan kasus itu ke Polres Ciamis, Rabu 12 Januari 2022.

Diketahui, salah seorang korban penganiayaan yang merupakan siswa kelas X sekolah tersebut, mendapatkan perawatan di RSUD Pandega Pangandaran karena pingsan. Sedangkan seorang lagi harus berobat di RSUD Ciamis.

Salah satu orangtua siswa, Aa Mamay (51), warga Kertasari, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, mengatakan, anaknya yang dianiaya dalam kegiatan Pramuka SMAN 1 Ciamis adalah PJ (16). Ia mengetahui hal itu pada Minggu 9 Januari 2022 sekitar pukul 09.00.

Baca Juga: Hasil Laboratorium, Santan Penyebab Keracunan Puluhan warga Garut

Ketika itu wajah korban dalam kondisi  bonyok dan lebam kiri kanan. Awalnya, anaknya masih menutup diri dan mengaku terluka karena jatuh. Setelah dilakukan pendekatan akhirnya sang anak mengutarakan kejadian sesungguhnya.

"Saat anak saya pulang pada hari minggu, katanya jatuh. Tetapi malah meminta bantu untuk menolong temannya (Fr) yang pingsan di Lembur Balong depan SMAN 1 Ciamis. Langsung saja saya dengan Wakasek Humas dan pembina Pramuka mendatangi tempat tersebut," kata Mamay.

Mereka pun membawa korban Fr ke IGD RSUD Ciamis. "Setelah itu, baru anak saya mau menceritakan bahwa dirinya mendapatkan penganiayaan atau kekerasan dalam kegiatan Pramuka di sekolahnya," ucap Mamay.

Baca Juga: Aksioma Tuntut Kasus Dugaan Suap Pengesahan APBD Kota Banjar 2017 Diusut Tuntas

Diceritakan Mamay, sehari sebelumnya, Sabtu 8 Januari 2022, sekitar pukul 08.00 anaknya pamitan dan bilang kepada ibunya, Rukaesih, hendak melakukan latihan pasukan tongkat (Paskab) Pramuka. Hingga pukul 21.00 anaknya belum juga pulang sehingga membuat resah.

"Saya telepon dan bilang akan menjemputnya, namun anak saya menolak dan berkata bahwa besok (Minggu 9 Januari 2022) juga akan pulang sendiri. Pas pulang saya baru lihat muka anak saya bonyok-bonyok," ujarnya.

Berdasarkan keterangan dari anaknya, Mamay menyebutkan kegiatan yang diikuti sekitar 65 orang itu peserta selalu mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan ketika melakukan kesalahan di lokasi latihan yang berbeda-beda tempat.

Baca Juga: Batu Berukuran Besar Nyaris Menutupi Jalan Cadas Pangeran Sumedang, Ini Kondisinya

"Kegiatan hari Sabtu kemarin diduga di salah satu rumah alumni SMAN 1 Ciamis di Bojong Kecamatan Cijeungjing," ujarnya.

Hal yang mengerikan lainnya dalam kegiatan tersebut, diungkapkan Mamay, yakni adanya "lingkaran setan", dimana para anggota Pramuka calon ketua sangga (Kelas X) berdiri melingkar dan menampar teman yang berada di sampingnya hingga memutar saling tampar.

"Orang yang paling kuat itulah akan menjadi ketua sangga, dan kuat dugaan kakak senior juga melakukan tamparan juga," ucapnya.

Baca Juga: Penampilan Keren Naik Sedan Mercy, Seragam Dinas Reserse Berdasi, Ternyata Polisi Gadungan Penipu Janda Kaya

Meski diikuti oleh 65 orang siswa yang ikut menjadi korban, atas kejadian tersebut hanya Mamay bersama tiga orangtua lainnya yang berani melaporkan ke Mako Polres Ciamis. "Semoga kasus ini bisa diusut secara tuntas oleh kepolisian dan menjadi efek jera bagi para pelaku," ujarnya.

Ditemui terpisah, Wakasek Kesiswaan SMAN 1 Ciamis Iim Imansyah mengaku pihak sekolah tidak mengetahui ada kegiatan Pramuka. Menurutnya, kegiatan tersebut tidak ada izin dari pihak sekolah, bahkan pembina Pramuka juga tidak mengetahuinya.

"Itu kegiatan di luar sekolah dan diduga kegiatan yang diinisiasi oleh alumni. Terkait adanya kekerasan saya juga baru tahu dan katanya sudah tradisi," kata Iim, Rabu 12 Januari 2022.

Baca Juga: Polisi Ungkap Keberadaan Ibu Bocah Korban Tindak Kekerasan di Sumedang, Ini Penjelasan Kapolres

Atas kejadian tersebut pihak sekolah akan melakukan pembekuan seluruh kegiatan ekstrakurikuler yang berada di SMAN 1 Ciamis selama enam bulan dan akan melakukan pembinaan terhadap pengurus Pramuka.

Ia pun berharap kasus yang menimpa murid-muridnya itu bisa diselesaikan kekeluargaan. "Untuk yang terlibat diantaranya murid kelas XI dan XII kami tidak akan mengeluarkan dari sekolah, namun kami berikan pembinaan karena kasihan usianya masih di bawah umur," ucap Iim.

Kasi Humas Polres Ciamis Iptu Magdalena NEB, membenarkan adanya laporan tersebut ke pihak kepolisian. "Untuk dugaan kasus penganiyaan di SMAN 1 Ciamis, hari ini baru kami terima laporan dari pihak keluarga sekitar pukul 10.00 WIB," ujarnya.

Baca Juga: Ardhito Pramono Ditangkap Polisi Atas Kasus Penyalahgunaan Narkoba  

"Kami akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu, nanti kami informasikan selanjutnya," ujar Magdalena.*

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler