Ratusan Ekor Sapi dan Kambing di Garut Positif Terjangkit Wabah PMK

16 Mei 2022, 20:34 WIB
Dengan menggunakan pakaian APD, sejumlah petugas memeriksa hewan ternak sapi potong di salah satu peternakan yang ada di Kabupaten Garut menyusul maraknya serangan wabah PMK terhadap hewan ternak. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Sejumlah hewan ternak yang ada di Kabupaten Garut saat ini dikabarkan sudah terjangkit wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Tak hanya satu-dua ekor, hewan ternak yang terjangkit PMK dilaporkan sudah mencapai ratusan ekor.

Adanya hewan ternak di Garut yang sudah terjangkit PMK, dibenarkan Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Garut Sofyan Yani. 

Bahkan menurut Sofyan, jumlah hewan ternak yang sudah terjangkit PMK saat ini sudah mencapai ratusan ekor dan tersebar di beberapa kecamatan.

Baca Juga: Jelang Peresmian oleh Presiden Jokowi, Objek Wisata Situ Bagendit Garut Dibenahi

"Kami telah melakukan pemeriksaan menyusul adanya serangan wabah PMK terhadap hewan ternak terutama sapi di beberapa daerah. Hasilnya, ternyata di Kabupaten Garut juga sudah ada ratusan ekor hewan ternak yang tereteksi positif terpapar wabah PMK," ujar Sofyan, Senin, 16 Mei 2022.

Dikatakannya, setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui ada 381 ekor sapi di Garut yang positif terpapar PMK. Selain itu, petugas juga mendapatkan 16 ekor domba yang juga terpapar yakni 9 ekor di Kecamatan Leles dan 7 ekor di Kecamatan Cisurupan. 

Sofyan menerangkan, pada awalnya pihaknya menemukan 173 ekor sapi yang positif terpapar PMK di empat kecamatan. 

Baca Juga: Ketua Parmusi Garut Nilai Visi Taqwa Kabupaten Garut Tak Jelas

Namun kini jumlahnya terus meningkat dimana terdapat 530 ekor yang terinfeksi dan 381 di antaranya dinyatakan positif. 

Menurutnya, dari 381 ekor sapi yang positif terpapar PMK, 331 ekor di antaranya merupakan sapi potong dan sisanya sebanyak 50 ekor merupakan sapi perah. Ke 381 ekor sapi itu dinyatakan positif terpapar PMK setelah dilakukan uji lab.

"Seluruh hewan ternak baik sapi maupun domba yang dinyatakan positif terpapar PMK itu sudah melalui uji lab. Tanpa melakukan uji lab, kita tak akan bisa memastikan apakah hewan ternak itu positif terpapar PMK atau tidak," katanya.

Baca Juga: Empat Destinasi Wisata Garut Yang Viral di TikTok. dari Ngamplang Hingga Darajat Pass

Disebutkan Sofyan, hewan ternak yang positif terpapar PMK itu tersebar di sejumlah kecamatan di seluruh wilayah yang ada di Garut mulai dari utara, tengah, hingga selatan. Kecamatan yang diketahui sudah ada hewan ternak yang terpapar PMK di antaranya Leles, Wanaraja, Banyuresmi, Garut Kota, Karangpawitan, Cilawu, Cikajang, dan Cisurupan.

Lebih jauh Sofyan menjelaskan, hewan ternak yang dinyatakan positif terpapar PMK itu mempunyai ciri-ciri yang sama. Adapun ciri-cirinya yakni mulut berair liur, kuku kakinya melepuh dan berdarah, serta puting berdarah. 

Baca Juga: Kendati Ada Ancaman Hepatitis, Bupati Rudy Gunawan Tegaskan, PTM 100 Persen di Garut Jalan Terus

Munculnya wabah PMK yang menyerang hewan ternak para petani itu diungkapkan Sofyan telah menimbulkan kerugian secara ekonomis. Hal ini dikarenakan sapi yang terserang wabah PMK secra otomotis bobot atau beratnya akan menurun serta hasil susunya pun berkurang.  

Agar kerugian yang dialami tidak sampai terlalu besar, tuturnya, para petani terpaksa menyembelih hewan ternak. Namun ada di antaranya 5 ekor hewan ternak yang tak sempat disembelih karena keburu mati.

"Dari ratusan ekor yang positif terpapar PMK, ada 5 ekor yang mati. Sedangkan yang lainnya sebagian kini sudah dipotong atau disembelih oleh pemiliknya dengan tujuan untuk menghindari kerugian terlalu besar," ucap Sofyan.

Baca Juga: Peringati Hardiknas, Bupati Garut Sebut Hepatitis Misterius Tak Halangi PTM 100 Persen

Sofyan mengimbau kepada kepada petani yang ingin memotong hewan ternaknya yang telah terpapar PMK agar tidak melakukan pemotongan secara sembarangan. 

Pemotongan disarankan dilakukan di rumah potong pemerintah dengan tujuan agar sumber penyakit bisa dikenadlikan dan tidak terus menyebar. 

Selain itu, ia juga mengingatkan ada beberapa bagian dari hewan ternak yang sudah terpapar PMK untuk tidak dikonsumsi, di antaranya jeroan, kepala dan kaki. 

Baca Juga: Polisi Pastikan Kejiwaan Pelaku Penganiayaan dengan Cangkul di Limbangan Garut

Selain dari itu, bagian-bagian lainnya boleh dikonsumsi dengan catatab melalui proses sesuai ketentuan mulai direbus dengan air yang sangat panas atau dibekukan dengan suhu yang sangat dingin.

Dalam menyikapi penyebaran wabah PMK terhadap hewan ternak, disampoaikan Sofyan, pihaknya juga telah melakukan langkah-langkah lain disampaikan pemeriksaan. 

Petugas yang diturunkan ke lapangan juga melakukan langkah identifikasi, koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi, hingga sterilisasi kandang di sejumlah peternakan.***

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler