Kenali Sejak Dini Gejala Hepatitis Akut Misterius. Berikut Ini Ciri-cirinya

17 Mei 2022, 22:02 WIB
Ilustrasi. Kenali Gejala Hepatitis Akut Misterius pada Anak dan Cara Mencegahnya /Ilustrasi/Pixabay/Vic_B/

KABAR PRIANGAN - Saat pandemi Covid-19 belum usai dan melandai, kini muncul penyakit baru yang meresahkan orangtua, yakni hapatitis akut "misterius".

Keberadaan penyakit hapititis ini oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dikategorikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Kasus ini sudah masuk Indonesia. Diantara korban kasus hapatitis ini, anak yang berusia kisaran 1 bulan sampai usia 16 tahun.

Baca Juga: Polisi Selidiki Dugaan Pembunuhan Janda Cantik Beranak Dua. Korban Ditemukan Keponakannya Dalam Kondisi Begini

Menyikapi permasalahan itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, H. Andi Bastian mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan berhati-hati.

Menurutnya, upaya mencegah infeksi hapititis akut itu, diantaranya melalui rajin mencuci tangan, rutin meminum air bersih yang matang.

Kemudian, makan makanan yang bersih dan matang penuh. Selanjutnya, membuang tinja dan atau popok sekali pakai pada tempatnya.

Baca Juga: Adik Bupati Ciamis Menang Telak dalam Pilkades PAW Desa Kawali. Lawannya, Anak Kandung Sendiri

Selain itu, masyarakat diimbau menggunakan alat makan sendiri-sendiri serta memakai masker dan menjaga jarak.

"Deteksi secara dini jika menemukan anak-anak dengan gejala-gejala seperti kuning, mual/muntah, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran/kejang, lesu dan demam tinggi,” kata Andi Bastian, Selasa, 17 Mei 2022.

Jika orangtua mendapati anaknya bergejala seperti di atas, kata dia, agar segera memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Baca Juga: Jumlah Hewan Ternak di Garut yang Terpapar Wabah PMK Terus Bertambah

Adapun gejala anak yang yang menderita hapatitis akut, diantaranya mengalami penurunan kesadaran, demam tinggi atau riwayat demam.

Kemudian, perubahan warna urin (gelap) dan/atau feses (pucat), kuning, gatal, nyeri sendi atau pegal-pegal, demam tinggi, mual, muntah, atau nyeri perut, lesu, dan atau hilang nafsu makan dan diare.

"Tanda Serum Aspartate transaminase (AST) atau Alanine transaminase (ALT) lebih dari 500 U/L NN, 2," ucapnya.

Baca Juga: H. Jaka dan Putrinya, Tsaniah Nur Jannah Resmi Bergabung dengan Partai Gerindra

Terkait hasil pemeriksaan Laboratorium yang didapatkan, kasus ini tidak ditemukan virus Hepatitis A, B, C, D, dan E.

"Beberapa kasus ditemukan SARS-Cov-2 dan atau Adenovirus. Terkait pemeriksaa patogen (biologis maupun kimiawi) masih dilakukan lebih lanjut sekarang ini," ucapnya.

Lebih lanjut Andi menegaskan, hapititis akut misterius dan Covid-19, itu merupakan dua penyakit yang berbeda.

Baca Juga: Gadis Cantik Asal Cipatujah yang Hilang, Ternyata Disekap Pria di Tempat Kos. Ditolong Mantan Istri Pelaku

Pernyataan Kadis H. Andi tersebut, sekaligus jawaban atas pertanyaan sejumlah masyarakat yang mengaitkan Covid-19 dengan hapitis akut.

"Situasi terbaru sampai sekarang ini, di Banjar aman, tidak ada anak yang terjangkit hapititis akut. Kendati demikian, kewaspadaan harus tetap ditingkatkan," ucapnya.

Kewaspadaan terhadap semua penyakit, termasuk Covid-19 dan DBD. Walaupun kasus Covid-19 di Kota Banjar kosong, sejak liburan Lebaran sampai sekarang ini.

Baca Juga: Daftar Kecamatan yang Masuk dalam CDOB Kabupaten Tasela, Gatra, dan Cianjur Selatan  

"Berdasarkan peta insiden Covid-19 hari ini, 17 Mei 2022 sampai pukul 14.00 WIB, kasus terkonfirmasi positif kosong. Termasuk suspek dan kasus dirawat di RS di Banjar. Terkait peta zonasi, seluruh wilayah Banjar dinyatakan hijau sekarang ini," ucapnya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler