Diputusin Cinta, Siswa SMP di Garut Tega Aniaya Nenek Mantan Pacar

12 Februari 2023, 20:14 WIB
Kondisi Kanijah binti Alm. Suhadi Wanita berusia 80 tahun yang menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan seorang siswa SMP kelas 1 di Kampung Cihuni Girang RT 01 RW 05, Desa Gandamekar, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Seorang nenek di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, nyaris tewas setelah menjadi korban penganiayaan sadis. Mirisnya, pelaku penganiayaan diduga seorang anak di bawah umur yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) kelas 7. 

Informasi yang dihimpun, nenek yang menjadi korban penganiayaan oleh seorang siswa SMP itu bernama Kanijah binti Alm. Suhadi. 

Wanita berusia 80 tahun itu merupakan warga Kampung Cihuni Girang RT 01 RW 05, Desa Gandamekar, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut.

Baca Juga: Partai Golkar Garut Incar Satu Paket di Pilkada 2024

"Benar, ibu saya telah menjadi korban penganiayaan sehingga ia mengalami luka serius di sejumlah bagian tubuhnya. Pelaku sangat sadis sehingga kondisi ibu saya benar-benar sangat mengenaskan," ujar anak bungsu korban, Sri Wahyuni, Minggu, 12 Februari 2023.

Dikatakannya, peristiwa tragis yang dialami ibunya itu terjadi pada Minggu, 5 Februari 2023 lalu. Penganiayaan dilakukan di rumahnya yang tak jauh dari rumah korban yakni di Kampung Cihuni, Desa Gandamekar, Kecamatan Kadungora.

Kejadian ini imbuhnya, bermula ketika korban melihat seorang laki-laki berada di dalam rumahnya. Ia pun langsung masuk untuk melihat siapa laki-laki yang berani masuk ke rumah anaknya itu, mengingat di dalam rumah sedang tidak ada siapa-siapa. 

Baca Juga: Stadion RAA Adiwijaya Garut Direncanakan akan jadi Home Base Persib Bandung

Disebutkanya, saat korban masuk ke rumah, ia melihat seseorang tengah membakar kain di kompor gas di bagian dapur rumah. Melihat korban, pelaku langsung menghampirinya dan menyeretnya ke dapur kemudian menjatuhkan korban sehingga korban terlentang.

Saat itulah, imbuh Sri, pelaku langsung memukuli bagian wajah korban secara membabi buta. Tak hanya itu, pelaku pun kemudian mengambil pisau yang diduga telah disiapkannya sejak dari rumahnya dan kemudian mencoba menusukannya ke tubuh korban.

"Namun ibu saya berusaha melindungi dirinya dengan menangkap pisau yang hendak ditusukan pelaku ke tubuhnya. Akhirnya terjadi tarik menarik pisau hingga sejumlah bagian tubuh ibu saya mengalami luka sayatan," katanya.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Garut yang Wajib Dikunjungi Banyak Tempat Seru dan Indah Cocok Buat Liburan Akhir Pekan!

Sri menjelaskan, meski sudah dalam kondisi babak belur dan penuh luka sayatan, ibunya itu terus berusaha melakukan perlawanan. 

Hingga akhirnya korban berhasil menggigit tangan pelaku yang tengah memegang pisau hingga pisau itu pun terlepas dan pelaku langsung melarikan diri. 

Sejumlah tetangga yang kemudian mengetahui peristiwa tersebut, tutur Sri, langsung memberikan pertolongan kepada korban. Korban dibawa ke Rumah Sakit Nurhayati Kadungora. Mengingat luka-luka yang dialami korban terbilang parah, pihak Rumah Sakit Nurhayati pun kemudian merujuk korban agar dibawa ke RSUD dr Slamet Garut.

Baca Juga: Alternatif Libur Akhir Pekan Keluarga, Menatap Mata Elang Lebih Dekat di Pusat Konservasi Elang Kamojang Garut

Menurut Sri, kondisi ibunya benar-benar sangat memprihatinkan akibat penganiayaan sadis yang dilakukan pelaku. Kedua mata korban bengkak dan seluruh bagian muka babak belur. 

Tak hanya itu, korban juga mengalami sedikitnya 13 luka sayatan benda tajam di antaranya di kening, tangan kiri, betis, paha, serta sejumlah bagian tubuh lainnya.

Berdasarkan keterangan korban dan juga sejumlah tetangga yang sempat melihat pelaku kabur dari rumah, diungkapkan Sri jika pelaku ternyata FH (13) yang merupakan mantan pacar anaknya. 

Baca Juga: Libur Akhir Pekan Berkesan, Menikmati Suara Seperti Kereta Api di Tempat Wisata Eksotis Kawah Kamojang Garut

Rupanya FH menaruh dendam karena belum lama ini diputuskan oleh pacarnya yang tak lain cucu dari korban.

Sri juga menyampaikan, pada hari yang sama sekitar pukul 09.30 WIB, pelaku masih menghubungi anaknya melalui WhatsApp. Ia terus membujuk agar mantan pacarnya itu mau bertemu untuk yang terakhir kali dengannnya. 

"Karena oleh anak saya pesan dari pelaku itu tak dibalas, ia diduga nekat datang ke rumah untuk mencari anak saya dengan maksud untuk membunuhnya. Namun karena saat itu anak saya sedang tidak berada di rumah dan pelaku hanya menemukan ibu saya, maka kemudian pelaku melampiaskan amarahnya pada ibu saya secara membabi buta," ujar Sri.

Baca Juga: Korban Amuk Massa di Sumsel Jalani Visum di RSUD dr Slamet Garut

Pihak keluarga korban, tambah Sri, sadar jika pelaku masih berusia di bawah umur yakni baru berusia 13 tahun. Namun demikian mengingat ap yang dilakukan pelaku sudah benar-benar sadis, maka pihak keluarga meminta agar kasus ini diproses secara hukum. 

Apalagi pihak keluarga merasa sangat khawatir apabila pelaku dibiarkan berkeliaran, maka itu bisa mengancam keselamatan keluarga mereka terutama cucu korban yang merupakan mantan pacar pelaku. 

Kapolsek Kadungora, Kompol Krisna, membenarkan peristiwa penganiayaan yang menimpa seorang nenek yang diduga dilakukan seorang anak di bawah umur di wilayah hukumnya. Rencananya, pihaknya akan menggelar ekpos kasus ini Senin, 13 Februari 2023.

Baca Juga: Bupati Garut Buka Festival Vokal Grup antar SKPD dan BUMD

"Benar ada peristiwa penganiayaan yang saat ini tengah ditangani Polsek Kadungora, namun kami belum bisa memberikan keterangan lebih jauh saat ini. Besok akan kita ekspos," kata Krisna melalui pesan singkat WhatsApp, Minggu, 12 Februari 2023.***

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler