Longsor Susulan Terjadi di Cipager Garut, Jumlah Rumah Rusak dan Terancam Bertambah

- 20 Februari 2021, 06:45 WIB
Longsor susulan yang mengakibatkan jumlah rumah terdampak di Kampung Cipager dan Babakan Kawung, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cilawu terjadi pada Kamis 18 Februari 2021 malam kemarin. Warga sepakat untuk direlokasi mengingat kondisi permukiman mereka sebelumnya tak mungkin ditempati kembali.
Longsor susulan yang mengakibatkan jumlah rumah terdampak di Kampung Cipager dan Babakan Kawung, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cilawu terjadi pada Kamis 18 Februari 2021 malam kemarin. Warga sepakat untuk direlokasi mengingat kondisi permukiman mereka sebelumnya tak mungkin ditempati kembali. /Dok. Kabar-Priangan.com/Aep H/

Terkait jumlah kerugian materi yang ditimbulkan akibat bencana longsor di wilayah Desa Karyamekar, Mekarwati menyebutkan berdasarkan hasil
pendataan mencapai Rp 7,6 miliar. Namun jumlah tersebut baru berupa kerugian akibat kerusakan rumah warga sedangkan kerugian akibat kerusakan
fasilitas umum seperti jalan belum termasuk.

Di sisi lain Mekarwati mengungkapkan rasa syukurnya karena dalam musiban tersebut tak ada korban jiwa. Padahal bencana yang terjadi di daerahnya
itu terbilang besar.

Sementara itu ditanya terkait kondisi para oengungsi saat ini, ia mengatakan semuanya dalam kondisi baik termasuk kebutuhan untuk makan mereka
yang maish terpenuhi. Namun ia pun memastikan jika bantuan untuk mereka tentunya masih akan terus dibutuhkan mengingat hingga saat ini belum ada
kepastian sampai kapan mereka harus tinggal di pengungsian.

Baca Juga: Bertemu Teten Masduki, Shopee Ungkap Dominasi UMKM dan Pedagang Lokal dalam Platform Capai 97 Persen  

Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Daris Hilman, menjelaskan bahwa
berdasrkan beberapa pertimbangan, pelaksanaan relokasi warga terdampak bencana longsor di wilayah Desa Karyamekar tak bisa langsung dilakukan.

Salah satu pertimbangan yakni belum adanya hasil kajian PVMBG terkait kelayakan lahan yang akan digunakan untuk relokasi.

"Sebelum relokasi dilaksankan, terlebih dahulu harus ada kajian dari PVMBG terkait layak tidaknya lahan yang akan dijadikan temopat relokasi
untuk dijadikan permukiman. Saat ini kami masih menunggu hal itu dan diharapkan tidak lama lagi," ucap Daris.

Namun demikian ditandaskannya, saat ini Pemkab Garut sudah menyiapkan skema untuk relokasi warga yang terdampak longsor. Adapun lahan yang telah
disiapkan Pemkab Garut untuk menapung 50 KK terdampak longsor luasnya mencapai satu hektare.***

Halaman:

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x