Upaya itu dilakukan, agar penyidik kejaksaan lebih cepat dalam mengungkap siapa oknum di balik pemotongan dana hibah bansos tersebut setelah pemeriksaan terhadap 14 yayasan atau lembaga yang mengalami pemotongan.
Kasi Intelejen Kejaksaan Negeri Kabupaten Tasikmalaya Donni Roy Hardi, menjelaskan, setelah naik ke tahap penyidikan dalam penanganan dugaan kasus pemotongan hibah bansos ini, kejaksaan fokus kepada pengembangan alat bukti, hasil pemeriksaan ke 14 lembaga pendidikan keagamaan.
"Jadi kita tengah fokus kepada pengembangan alat bukti, untuk memperkuat tahap penyidikan kasus ini. Secara bertahap kami terus memeriksa 14 lembaga pendidikan keagamaan yang mengalami pemotongan dana hibah bansos," terang Donni.
Donni menambahkan, bahwa penanganan dugaan pemotongan dana bansos ini akan berjalan cukup lama karena jumlah yayasan pendidikan keagamaan penerima bansos yang dipotong ini cukup banyak, termasuk yang belum terbuka ke penegak hukum.
"Kami terus berkoordinasi dengan kepolisian, dalam penanganan dugaan pemotongan dana hibah bansos ini. Mohon waktu, karena lembaga atau yayasan yang mengalami pemotongan ini jumlahnya banyak, jadi kita bertahap," ungkap Donni.***