Paradigma Baru Evaluasi Pendidikan Melalui AKM

- 6 Maret 2021, 06:51 WIB
Hj. Dida Nurhayati, S.Pd, M.Pd
Hj. Dida Nurhayati, S.Pd, M.Pd /DOK PRIBADI/

Jika Peserta didik dibiasakan menyelesaikan soal soal Analisis Kompetensi Minimal ,soal soal yang konstektual, menyoal isu isu terbaru, dan memeiliki penalaran yang tinggi, sehingga berpikirnya pun harus secara holistik dan komperensif.

Untuk mewujudkan kesuksesan daya nalar peserta didik baik, maka perlu juga para guru membiasakan menyampaikan bentuk bentuk soal tersebut dalam keseharian proses belajar mengajar dan proses penilaiannya dilaksanakan.

Dalam proses pembelajaran para guru harus mampu menghantarkan siswa dapat menjawab berbagai bentuk soal pilihan ganda, dari bahasa yang sangat sederhana hingga bahasa yang kompleks, uraian,  menjodohkan, benar dan salah, serta centangan  ceklis.

Baca Juga: Sah! Budi Budiman Diberhantikan Sementara dari Wali Kota, Yusuf Resmi Jabat Plt

Sebagai bahan pelengkap administrasi guru sebaiknya pula agar tugas –tugas untuk siswa berupa proyek dan portofolio seyogyanya terus ditingkatkan.

Mengenai pemahaman Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) ini harus dapat dipahami menyeluruh. Artinya, salah satunya bahwa AKM tidak menentukan kelulusan peserta didik dari Satuan Pendidikan.

Asesmen ini tidak ada kaitannya dengan penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, lebih-lebih dengan peringkat Penilaian Kinerja Sekolah. Mengapa saya katakan begitu, karena masih ada sebagian pemahaman yang simpang siur mengenai informasi mengenai AKM ini.

Ingat, AKM bukan tujuan akhir, tetapi merupakan tujuan antara untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang berdampak terhadap peningkatan prestasi siswa. Wallhouubisawawab.***

Oleh : Hj. Dida Nurhayati S.Pd. M.Pd.

Kepala SMPN I Sukaraja Kab. Tasikmalaya

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah