"Ini menjadi motivasi bagi kami untuk memantapkan kelembagaan kebencanaan di Kabupaten Pangandaran sampai tingkat desa,” ujarnya.
Kabupaten Pangandaran sendiri mempunyai garis pantai 91 km yang berada di enam kecamatan. Gambaran topograpi Kabupaten Pangandaran terletak pada lahan dengan keadaan morfologi datar bergelombang sampai pegunungan dengan ketinggian bervariasi antara 0-2000 meter di atas permukaan laut.
Baca Juga: Aksi Duel Berdarah, Tersebar Video Salah Seorang Pelaku Sebut Bakal Ketemu Lagi
Pada tahu 2019 Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) Kabupaten Pangandaran menempati urutan ke-16 dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia dan menempati urutan kelima di Provinsi Jawa Barat.
Sementara itu Menteri Sosial Tri Rismaharini menyapaikan kekagumannya kepada Tagana. Menurutnya, keberadaan Tagana dalam bekerja menolong masyarakat selalu tanpa pamrih.
"Pertama kali, saya menjadi saksi bagaimana para Tagana di berbagai daerah menjadi orang yang pertama saat terjadi bencana. Mereka bekerja dalam sepi, tidak ada orang yang meliput, tidak ada yang tahu siapa yang bekerja. Tagana seolah tidak ada, tapi Tagana hadir nyata di masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: Isolasi Mandiri Kurang Efektif, Kasus Positif di Banjar Melonjak
Pihaknya pun akan mendorong kearifan lokal untuk menjadi salah satu cara menangani dalam kebencanaan.
"Jadi sekarang kita mulai dorong untuk kearifan lokal karena ternyata dengan kearifan lokal banyak contoh bisa menyelamatkan warga dari bencana kematian atau luka akibatkan bencana. Kemudian ada pelibatan anak-anak sekolah, jadi mulai kecil mereka diajarkan, sehingga kalau terjadi bencana akan membekas sampai mereka dewasa,” ucap Risma.***