Hal-hal yang Bisa Membatalkan Pahala Puasa. Apa Saja?

- 14 April 2021, 12:55 WIB
Ilsutrasi pacaran
Ilsutrasi pacaran //hipwee/hipwee

Baca Juga: Kasad Lengkapi Babinsa di Seluruh Indonesia dengan Pakaian Khusus Anti Senjata Tajam

  1. Berdusta

Berdusta atau menyampaikan informasi tidak berdasar fakta. "Sekali dusta, maka akan membuka ribuan dusta lainnya. Oleh karena itu, pertahankan lisan kita,” ujarnya.

  1. Ghibah

Ghibah, membicarakan kejelekan orang lain. Surat Al-Hujurat ayat 12 menyatakan bahwa ghibah (membicarakan keburukan atau aib orang lain) sama saja dengan memakan daging bangkai saudara kita sendir.

Rasulullah SAW sudah menyatakan bahwa dosa ghibah berat dari dosa zina:

الْغِيبَةُ أَشَدُّ مِنَ الزِّنَا . قِيلَ: وَكَيْفَ؟ قَالَ: الرَّجُلُ يَزْنِي ثُمَّ يَتُوبُ، فَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِ، وَإِنَّ صَاحِبَ الْغِيبَةِ لَا يُغْفَرُ لَهُ حَتَّى يَغْفِرَ لَهُ صَاحِبُهُ

Artinya, “’Ghibah itu lebih berat dari zina.’” Seorang sahabat bertanya, ‘Bagaimana bisa?’ Rasulullah SAW menjelaskan, ‘Seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahnya,’” (HR At-Thabrani).

Baca Juga: Ikan Sidat Menghilang dan Nyaris Punah di Pangandaran, Susi Tak Bisa Lagi Makan Pepes Sidat

  1. Fitnah

Fitnah merupakan kebohongan besar yang dapat merugikan orang lain. Fitnah juga termasuk ke dalam dosa besar yang tidak diampuni oleh Allah SWT.

Karena itulah Islam melarang umatnya untuk memfitnah karena akan sangat merugikan orang lain jika dilihat dari bahaya fitnah itu sendiri. Dalam surat Al Hujurat Allah SWT berfirman,

“Wahai orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, (sehingga kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah sebagian kamu menggunjing setengahnya yang lain. Apakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? ( Jika demikian kondisi mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Jadi patuhilah larangan-larangan tersebut) dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Q. S. Al-Hujarat : 12)

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah