Antisipasi Kerumunan di Tempat Perbelanjaan, Jalur HZ Mustofa Ditutup Mulai Pukul 15.00 - 20.00 WIB

- 7 Mei 2021, 17:35 WIB
Jalan HZ ditutup, sejumlah akses masuk jalan tersebut dijaga ketat pihak kepolisian, Jumat, 7 Mei 2021.*
Jalan HZ ditutup, sejumlah akses masuk jalan tersebut dijaga ketat pihak kepolisian, Jumat, 7 Mei 2021.* /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Walaupun pemberlakuan larangan mudik oleh pemerintah telah diberlakukan sejak 6 Mei 2021 kemarin, namun Pemerintah Kota Tasikmalaya belum melakukan penyekatan untuk arus mudik lokal.

Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan mengatakan, sampai saat ini belum adanya penyekatan arus lokal di Kota Tasikmalaya selain penyekatan yang dikerjasamakan dengan Polres Tasikmalaya Kota.

"Penyekat baru kita laksanakan yang dikerjasamakan dengan polres yaitu di Indihiang, Bojong Jengkol, Karangresik, Mangkubumi, dan Ciberem," kata Ivan di Bale Kota Tasikmalaya, Jumat, 7 Mei 2021.

Baca Juga: Pembangunan Lanjutan Breakwater di Pangandaran Bisa Menambah Wahana Wisata Air

Menurut Ivan, secara logika dilihat dari banyaknya pos penyekatan, seharusnya pemudik dari luar daerah itu tidak sampai Kota Tasikmalaya.

"Tetap kan banyak yang nyampai juga. Bahkan kemarin ada warga yang nekad mudik di dalam mobil bok yang terjaring di pos penyekatan Jalur Gentong," kata dia.

Disinggung mengenai akan ada pembatasan keramaian di Kota Tasikmalaya, Ivan mengatakan, saat ini untuk surat edara Wali Kota masih sedang di bahas oleh tim. Karena memang sebelumnya dengan masuknya zona merah ini ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh masyarakat menyangkut protokol kesehatan.

"Kami sebenarnya memberikan kelonggaran silahkan masyarakat beraktivitas, asalkan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," katanya.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Pemkab Sumedang Jamin Ketersediaan Gas 3 Kg Aman

Sekda berharap, zona merah Covid-19 Kota Tasikmalaya segera berakhir. Sehingga nanti saat pelaksanaan salat sunat Idul Fitri masyarakat bisa melaksanakannya dengan khidmat.

"Zona merah ini harus menjadi pembelajaran buat kita semua, sehingga walaupun dalam kondisi zona oren masyarakat jangan abai," kata dia.

Menurut Ivan, saat ini Pemerintah Kota Tasikmalaya sangat berpikir bagaimana ekonomi masyarakat tetap berjalan dengan baik dan tumbuh walupun covid masih ada.

"Tetapi bagaimana itu. Nanti kita akan cek terjadinya kerumunan-kerumunan dia mal-mal, dengan meningkatnya daya beli dengan adanya bantuan dari pemerintah," kata dia.

Baca Juga: Hari Pertama Penyekatan di Pangandaran Puluhan Kendaraan Pemudik Diputar Balik   

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Doni Hermawan mengatakan, untuk meninmalsir adanya kerumunan masyarakat, selain adanya penyekatan di beberapa titik, pihaknya juga melaksanakan rekayasa lalulintas di pusat kota khusunya yang berpotensi terjadinya kerumunan.

"Termasuk kami juga melaksanakan larangan mudik lokal," kata dia.

Untuk meminimalisir terjadinya kerumunan-kerumunan tersebut, Polres Tasikmalaya Kota melaksanakan rekayasa lalulintas dengan menutup bagian-bagian jalan yang berpotensi terjadinya kerumunan.

"Khususnya jalur HZ yang memang sering terjadi kerumunan di tempat belanja. Dengan tujuan membatasi mobilitas masyarakat," katanya.

Dalam penutup ruas jalan tertentu itu dilaksanakan secara tentatif melihat kondisi lapangan. Namun untuk rencana awal penutupan itu dilaksanakan mulai pukul 15.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB.

Baca Juga: Viral, Imam Masjid Ditampar Pria Tak Dikenal Saat Pimpin Salat Subuh di Masjid Riau  

"Tentunya bila masih terlihat ada kerumunan di tempat tempat itu, penutupan bisa lebih awal, begitupun pembukaannya," kata dia.

Penutup jalan itu, akan dilaksanakan sampai kondisi Kota Tasikmalaya situasinya normal.

"Artinya , penutup itu baru akan di hentikan jika zona merah sudah selesai," kata dia.***

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah