Kondisi Keuangan Garuda Indonesia Kritis, Peter Gontha Usulkan Honornya Sebagai Anggota Komisaris Dihentikan

- 2 Juni 2021, 10:55 WIB
tangkap layar pesawat Garuda Indonesia.*
tangkap layar pesawat Garuda Indonesia.* /Instagram.com/@petergontha/

KABAR PRIANGAN - Anggota Dewan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) tbk, Peter Gontha membuat keputusan yang mengejutkan.

Melalui surat yang ditujukan kepada Dewan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) tbk, Peter Gontha mengajukan permohonan agar honornya sebagai anggota Dewan Komisaris dihentikan sampai rapat pemegang saham mendatang.

Permohonan pemberhentian pembayaran honor tersebut menurut Peter Gontha, sebagai upaya untuk meringankan beban perusahaan yang menurut penilaiannya sudah sangat berat.

Baca Juga: Kasus Korupsi Fingerprint Diduga Melibatkan Pejabat Ciamis Lainnya. Kuasa Hukum YSM: Kami Akan Bawa 4 Saksi

Surat tersebut diunggah oleh Peter Gontha dalam akun instagramnya @petergontha pada Rabu, 2 Juni 2021.

Surat permohonan tertanggal 2 Juni 2021 ini dilayangkan oleh Peter Gontha kepada Dewan Komisaris PT Garuda Indonesia (persero) tbk dengan tembusannya disampaikan kepada Direktur Keuangan Garuda Indonesia.

Dalam surat itu, dia menyebutkan bahwa sebagai anggota dewan komisaris sangat mengetahui penyebab-penyebab kondisi keuangan Garuda yang semakin kritis, antara lain tidak adanya penghematan biaya operasional.

Baca Juga: 12 Saksi Diperiksa Polres Banjar, Terkait Korban Tewas Tersengat Listrik

Selain itu, tidak adanya informasi mengenai cara dan narasi negosiasi dengan lessor serta tidak adanya evaluasi/perubahan penerbagan/route yang merugi.

Poin berikutnya, Peter Gontha menyinggung masalah cash flow manajemen yang tidak dapat dimengerti dan juga keputusan yang diambil kementerian BUMN secara sepihak tanpa koordinasi dan tanpa melibatkan Dewan Komisaris.

Dua poin terakhir, Peter Gontha juga menuliskan soal saran komisaris yang oleh karenanya tidak diperlukan dan aktivitas komisaris yang oleh karenanya hanya 5-6 jam/minggu.

Baca Juga: Kasus Covid- 19 Meningkat, Kegiatan PTM di Garut Dihentikan

Atas alasan-alasan tersebut, maka Peter Gontha mengajukan permohonan agar honornya sebagai Anggota Komisaris PT Garuda Indonesia dihentikan terhitung mulai Bulan Mei 2021 sampai adanya rapat pemegang saham.

“Maka kami mohon, demi sedikit meringankan beban perusahaan, untuk segera mulai bulan Mei 2021 yang memang pembayarannya ditangguhkan memberhentikan pembayaran honorarium bulanan kami sampai rapat pemengan saham mendatang,” tulisnya.

Dia juga menyebutkan bahwa sikap yang diambil itu diharapkan bisa menjadi contoh bagi jajaran yang lain agar menyadari bahwa kondisi keuangan Garuda dalam keadaan kritis.

Baca Juga: Tahun ini, Kabupaten Garut Dapat Jatah 570 Kuota CPNS, Terbanyak Tenaga Kesehatan

“Dimana diharapkan adanya keputusan yang jelas dan mungkin sebagai contoh bagi yang lain agar sadar akan kritisnya keadaan perusahaan,” tulisnya.

Dalam caption unggahannya itu, Peter Gontha pun memberikan keterangan bahwa unggahannya itu tentang permohon pemberhentian pembayaran Honorariumnya.

“permohon pemberhentian pembayaran Honorarium saya. Karena perusahaan adalah perusahaan publik dan bersejarah milik kita bersama, saya merasa hal ini perlu saya sampaikan secara terbuka,” tulisnya.

Baca Juga: Siswi Pemeran Video Open BO Alami Guncangan Psikis

Unggahan Peter Gontha ini langsung mendapatkan reaksi beragam dari netizen. “Salut pak .. semoga semua komisaris melakukan hal sama , utk direksi apa ada pemotongan gaji ? tulis pemilik akub @verdianb.

Pemilik akun lainnya, @stivocanady menuliskan, “Bapak kan jadi komisaris garuda ga cuma periode ini..bapak seharusnya punya kesempatan untuk memperbaiki ini dari sebelum sebelum nya pak...kenapa baru bicara sekarang?” tulisnya.

Sementara @mason_picture menanggapinya dengan ucapan. ”Wow keren bgt di potong gaji sebulan , RUPS dibulan Juli jadi kan ya om? Keputusan yg bombastic telefuntastic,” tulisnya.

Baca Juga: Difitnah Gelapkan Donasi Palestina, UAH Alumnus Ponpes Darul Arqam Garut Lapor Polisi

Bahkan pemilik akun @toto_sudarmanto memberikan pernyataanya yang cukup kritis.

“Point 4. Cash Flow Management yg tidak dimengerti....? Laporan Keuangan GIA tidak pakai standard Keuangan perusahaan atau Auditor Kredibel (PWC, KPMG) juga dibuat tidak mengerti...oleh Cash Flow Management yg disediakan Direktur Keuangan GIA...?” tulisnya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah