Vertical Rescue Indonesia Gaet Kelompok PA Tasikmalaya Realisasikan 1000 Jembatan Gantung

- 4 Juni 2021, 13:36 WIB
Proses pembuatan jembatan gantung di, desa Cisempur. *
Proses pembuatan jembatan gantung di, desa Cisempur. * /Istimewa untuk kabar-priangan.com/

KABAR PRIANGAN - Sejumlah Komunitas pegiat alam dan sosial di Kota, dan Kab. Tasikmalaya, sepakat untuk membantu merealisasikan misi yang digagas Vertical Rescue Indonesia dalam Program 1000 Jembatan untuk Indonesia.

Pertemuan dipimpin langsung oleh Tedi Ixdiana selaku Komandan Satgas Expedisi 1000 Jembatan Gantung untuk Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Jembatan Merah Putih.

"Awalnya program ini merupakan hadiah tanda cinta bagi usianya yang ke-73. Jembatan mahaistimewa ini menjadi jembatan tali baja tertinggi di daratan Australia dan Oceania, yang berdiri gagah di ketinggian 4884 mdpl di puncak tertinggi di Indonesia, Carstensz Pyramid di Pegunungan Tengah-Papua, " Kata Tedi saat menggelar pertemuan di kampus STIA kemarin.

Baca Juga: Pemkab Garut Kembali Usulkan R.A Lasminingrat Menjadi Pahlawan Nasional

Bagi pendaki, jembatan ini sangatlah bernilai, menjadi akses termudah menuju puncak Carstensz Pyramid. Hanya satu menit waktu yang dibutuhkan untuk melintasinya dengan peralatan keamanan yang minimal.

Pria kurus berkulit sawo matang ini menuturkan awalnya Vertical Rescue Indonesia bekerjasama dengan Kodam XVII Cenderawasih memberikan hadiah istimewa di tahun 2015.

"Jembatan ini memang yang pertama dibangun oleh kita, tapi bukanlah menjadi yang terakhir. Sejak Jembatan Merah Putih langkah kita tak terhentikan, melalui program Ekspedisi 1000 Jembatan Gantung Untuk Indonesia kita akan membangun jembatan perintis di daerah pasca bencana atau membuka akses daerah terpencil,"tuturnya.

Baca Juga: Akademi Lagu Sunda Dikritik Budayawan Sunda karena Dianggap Merusak Bahasa Sunda

Ia juga mengungkapkan kini anak-anak di desa Labian Ira'ang di Kabupaten Kapuas Hulu tak perlu lagi bertarung nyawa melintasi arus sungai Bakung untuk pergi bersekolah. Mereka juga tak perlu berjalan memutar berkilometer karena ketiadaan jembatan.

Hingga kini, sudah 124 jembatan gantung dibangun di 15 provinsi Indonesia. Di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Papua termasuk di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat dan Perbatasan Indonesia-Timor Leste di Nusa Tenggara Timur.

"Jembatan yang ke 124 ini akan dibuat untuk menghubungkan desa Cisempur Kecamatan Cibalong dan Kecamatan Jatiwaras di Kabupaten Tasikmalaya, bentang jembatan yang akan kita bangun kurang lebih 100 meter, jelasnya.

Baca Juga: MotoGP Catalunya Akhir Pekan Ini, Rins Absen Serta Pergantian Crew Chief Vinales

Ia berharap dengan adanya jembatan gantung ini masyarakat di sana dimudahkan berinteraksi sehari-hari untuk pergi berladang, sekolah, fasilitas kesehatan dan bertemu sanak saudara.

"Istimewanya, jembatan yang dibangun oleh kita tidak menggunakan beton, pembuatannya pun singkat mulai dari 1-5 hari, meski demikian, keamanan dan kekuatan jembatan tentu sudah diperhitungkan matang,"tandasnya.

Dalam pembuatan jembatan gantung ini Tedi menjelaskan dirinya bersama tim menitikberatkan pada nuansa sarat gotong-royong dimana mulai dari pengumpulan material, pembuatan sampai makan para relawan dalam bekerja.

"Seperti halnya pembuatan jembatan gantung ke 124 di Tasikmalaya, selain membangun sinergitas dengan TNI-POLRI, dirinya meraih seluruh komponen masyarakat termasuk para pecinta alam yang terdiri dari Mapala, Sispala, Komunitas Caving, Republik Aer, Tagana, TRC bahkan dari BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya turut bergabung mewujudkan cita-cita mulia ini," tuturnya.

Baca Juga: Film Dokumenter GOR Saparua, Saksi Perkembangan Musik Underground di Kota Bandung Bakal Tayang 15 Juni 2021

Ditempat yang sama Presiden Republik Aer Tasikmalaya Mang Obech yang mewakili para pegiat lingkungan dan sosial yang ada di Tasikmalaya mengungkapkan satu apresiasi bagi Tim Vertical Resque Indonesia bisa bekerjasama menggarap program yang sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya yang ada di Tasikmalaya.

"Terima kasih Kang Tedi, kita bisa bersinergi dengan saudara-saudara yang ada di Tasikmalaya, ini momentum yang sangat tepat sekali untuk menggairahkan aktivitas mapala dan Sispala yang saat ini kosong karena pandemi,"pungkasnya.***

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah