"Dimungkinkan posisi korban ini saat BAB membelakangi pantai, sehingga tidak mengetahui ada ombak menerjang dari belakang," tambah Rohadi.
Baca Juga: Demi Hamzah : Intruksi Aksi dari PB HMI Versi Azis Diminta Jangan Dihiraukan
Tubuh korban beruntung tidak terbawa ke tengah laut. Hal itu karena posisi tangannya tersangkut ke bebatuan. Korban diketahui tewas di lokasi sekitar pukul 15.40 wib, atau masuk waktu Ashar. Selain ombak cukup tinggi, kondisinya pun tengah turun hujan intensitas sedang.
Keluarga korban, lanjut dia, akhirnya menerima dan menolak untuk diotopsi, atas kejadian yang menimpa Warso yang tewas di pantai Pasanggrahan, Cipatujah. Jasadnya sempat di bawa ke Puskesmas Cipatujah, kemudian dibawa untuk dimakamkan oleh keluarga di tempat pemakaman umum, di Kampung Cibaliung Desa Ciandum Kecamatan Cipatujah.
Diketahui bila korban sebelumnya datang dari Ciamis dan sudah tinggal selama tujuh hari di Desa Ciandum Kecamatan Cipatujah di rumah saudaranya.
Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Polres Banjar untuk Hari Rabu dan Kamis, 4-5 Agustus 2021
Pada saat tinggal bersama Kakaknya Warsinah, korban sering meninggalkan rumah tanpa tau tujuan jelas.
Adapun keterangan Puskesmas Cipatujah yang memeriksa jenazah korban, jelas Rohadi, di tubuh korban tidak ditemukan luka bekas kekerasan. Hanya luka bekas benturan di bagian kepala yang diduga akibat dari benturan terdorong air ombak ke bebatuan pemecah ombak di Pantai Pasanggrahan tersebut.***