"Saya selaku Ketua Karang Taruna Kota Banjar sangat mendukung kang Erfan maju ke tingkat nasional. Tepatnya, setelah pada tingkat Provinsi Jabar dinobatkan sebagai juara ke 1 di bidang sosbud dan keagamaan, sekaligus penemu tangga nada kolotik itu," ujarnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, kolotik adalah inovasi dari kolotok. Kolotok terbuat dari bahan kayu, sedangkan kolotik berbahan batok kelapa. Kedua benda ini dibuat sebagai barang kerajinan dan dijual sebagai souvenir.
Yang pertama membuat membuat kolotok dari tempurung kelapa kemudian diberi nama kolotik itu adalah Abah Nani dan Abah Latif warga Galuh Salawe Kabupaten Ciamis tahun 2020.
Menurut Erpan Rusdiana, S. Pd., dirinya diminta oleh masyarakat Tatar Galuh, tepatnya warga Bojong Galuh Salawe, Cimaragas Kabupaten Ciamis untuk merubah kolotik souvenir hingga menjadi kolotik alat musik.
"Setelah dilakukan, eksperimen oleh saya, akhirnya kolotik souvenir berhasil di seting atau disetel atau tuning hingga bisa menjadi tangga nada pentatonis sunda. Yaitu, da(1), mi(2), na(3), ti(4), da(5)," ucap Erpan.
Baca Juga: Mobil Ford Escape Nopol D-1151-SGS Terbakar di Jalan Raya Ciamis-Banjar
Menurutnya, setelah eksperiman kolotik yang dilakukan oleh dirinya itu berhasil, budayawan Galuh Salawe (Wanto dan Dodenk) kembali memintanya untuk memikirkan bagaimana cara melatihkan tangga nada kolotok kepada anak-anak sekolah.
"Hingga akhirnya saya, menciptakan metode cara bermain alat musik kolotik menjadi Content Kepeloporan dalam Program Pemerintah ini. Yakni, Pemuda Pelopor dengan judul 'Tanganku, Nadaku. Metode cara bermain alat musik Kolotik'," ujar Erpan.***