Baca Juga: Erpan Rusdiana, Penemu Tangga Nada Kolotik dari Kota Banjar, Raih Juara 1 Pemuda Pelopor Jabar 2021
Satgas Covid-19 di tempat wisata ini menurut Wirdhanto harus dari karyawan di tempat wisata itu sendiri jadi tidak harus mengandalkan Satgas dari pemerintahan.
Selain memberikan sosialisasi dan mengingatkan pengunjung terkait penerapan prokse, Satgas ini juga harus bisa memahami di mana saja titik-titik yang rentan terjadi kerumunan sehingga ia juga harus rajin patroli.
"Meski saat ini tempat wisata sudah diperbolehkan buka kembali untuk umum, akan tetapi kami masih akan terus melakukan pemantauan. Jika terdapat pelanggaran prokes, maka kami tak segan-segan memberikan tindakan tegas termasuk penindakan yustisi," katanya.
Terkait hasil pantauan yang dilakukan di Taman Air Sabda Alam, diungkapkannya kondisi pengunjung masih terlihat sepi. Kalau pun sudah ada pengunjung, tapi jumlahnya masih relatif sedikit dan lebih didominasi wisatawan lokal.
Sedangkan untuk sarana prsarana prokes, Kapolres menilai di Taman Air Sabda Alam ini sudah terbilang memadai. Hanya saja tinggal kepiawaian pengelola untuk melakukan penataan agar tidak ada kerumunan yang terpusat di titik-titik tertentu.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas keseriusan pihak pengelola Taman Air Sabda Alam dalam penerapan prokes. Terlebih pihak pengelola sudah menyiapkan aplikasi pemantauan berupa scan barkode sehingga jumlah pengunjung yang ada di dalam bisa terpantau langsung.
Pengelola Taman Air Sabda Alam, Wenny Agustiani, merasa bersyukur karena pada akhirnya objek wisata di Garut kini kembali bisa dibuka untuk umum.
Ia pun mengaku sangat siap menghadapi kedatangan pengunjung karena berbagai sarana prasarana untuk mendukung penerapan prokes sudah disiapkan.