Network
Kemudian peringatan kedua, pengambilan Gamelan Sarioneng Parakansalak dari Museum Prabu Geusan Ulun oleh ahli waris, harus disetujui oleh segenap pihak ahli waris yang sah terutama dari anak sah pihak laki-laki R.A.A Soeria Danoeningrat, yang mana menurut aturan adat posisi suara anak laki-laki dari keturunan lelaki dinilai sangat signifikan.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Supir Truk Maut Jadi Tersangka Kecelakaan di Tikungan Sanur Tanjungsari Sumedang
Kemudian yang ketiga, pengambilan Gamelan Sarioneng Parakansalak dari Museum Prabu Geusan Ulun harus dilakukan dengan patut dan menjungjung tinggi nilai adat, sopan santun, prosedural, dan dengan cara yang penuh tata krama.
"Tata cara pengambilan yang dilakukan kemarin itu, bukan cerminan dari adat dan sopan santun yang selama diamanatkan oleh leluhur kami yaitu R.A.A Soeria Danoeningrat. Segala upaya harus dilakukan maksimal, namun dengan cara-cara yang patut dan menjunjung tinggi adat dan kesopanan," katanya.
Untuk itu, melalui surat terbukanya, Rangga Suria Danuningrat menyatakan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh sebagian keluarga besar Soeria Danoeningrat pada saat mengambil Gamelan Sari Oneng Parakan di Museum Prabu Geusan Ulun, tidaklah mencerminkan karakter dari keseluruhan keluarga besar, dan tidak seluruhnya pula mewakili karakter R.A.A Soeria Danoeningrat dalam menyingkapi permasalahan yang seharusnya dihadapi dengan penuh kehati-hatian serta menjunjung tinggi adab serta nilai-nilai luhur para pendahulu.
Baca Juga: Kapolda Jabar, Resmikan Patung Maung Dan Command Centre Ditpamobvit
"Sekalipun saya nilai bahwa tata cara pengambilan gamelan Sari Oneng Parakansalak akhirnya pasti bisa tercapai asalkan semua pihak-pihak yang hanya berkepentingan duduk bersama dalam suasana yang penuh kekeluargaan," tuturnya, dalam postingan tersebut.***
