"Saya di Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya melihat bansos harusnya jadi potensi yang bisa dimanfaatkan petani serta memastikan dana bansos itu berputar di Kota Tasikmalaya," ujar Dede.
"Namun saya menduga ada oknum tertentu yang 'bermain' sehingga peluang itu justru jadi milik petani maupun pengusaha dari daerah lain," katanya menambahkan.
Baca Juga: Pencurian Motor di Kampus Unsil Tasikmalaya Marak, Kegeraman Mahasiswa Memuncak hingga Pasang Spanduk
Ketua Gapoktan Subur Mukti, H. Adop, tak memungkiri hasil panen padinya menumpuk di gudang karena tak terserap pasar. Bansos menjadi salah satu penyebab rendahnya serapan pasar terhadap padi produksi mereka.
Meski baru dua bulan menjabat, Kepala Dinas KP3 Kota Tasikmalaya Adang Mulyana mengaku memahami keluhan dan harapan dari para petani.
Seperti yang disarankan Sekretaris KTNA Jabar, kata Adang, petani melakukan silaturahmi dengan Wali Kota Tasikmalaya, sehingga harapan dan masukan untuk kesejahteraan petani bisa didengar langsung.
Baca Juga: Wabup Tasikmalaya Ingatkan OKP Jangan Hanya Berorientasi APBD, Tapi Rezeki di Depan Mata Dibiarkan
"Tak usah demo-lah mendingan silaturahmi dengan Pak Wali mah. Saya akan menghadap atasan dan mencoba memfasilitasi mimbar sarasehan yang diikuti sejumlah stakeholder," ujar Adang merespons adanya sekelompok petani yang meneriakan aksi keprihatinan nasib petani itu.*