Banyak Persoalan Klasik dan Kendala Setiap Musim Panen, Petani Kota Tasikmalaya Menanti Itikad Baik Wali Kota

- 29 Desember 2021, 20:22 WIB
Wakil Ketua DPRD KotaTasikmalaya Muslim menyampaikan arahan pada acara Rembug KTNA yang di halaman Sekretariat Gapoktan Sadar Bakti, Indihiang, Kota Tasikmalaya, Senin 29 Desember 2021.*
Wakil Ketua DPRD KotaTasikmalaya Muslim menyampaikan arahan pada acara Rembug KTNA yang di halaman Sekretariat Gapoktan Sadar Bakti, Indihiang, Kota Tasikmalaya, Senin 29 Desember 2021.* /Kabar-Priangan.com/Irman Sukmana

KABAR PRIANGAN - Pengurus dan anggota Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kota Tasikmalaya mendesak Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk memfasilitasi kendala klasik para petani dan banyaknya persoalan yang selalu muncul setiap musim panen tiba. 

Persoalan sulitnya penyediaan solar untuk proses membajak sawah dengan traktor hingga rendahnya daya serap hasil produksi petani padi sebagai dampak dari program bantuan sosial (bansos), sampai saat ini belum juga ada solusinya.

Karenanya, Ketua KTNA Kota Tasikmalaya Munir Setiawan dan jajaran pengurus lain meminta itikad baik dari wali kota dan jajarannya agar turun tangan dalam menyikapi persoalan itu.

Baca Juga: Wow, Panel dan Bilik Bambu Mangunreja Tasikmalaya Mulai Diekspor ke Arab Saudi, Dipakai untuk Interior Hotel

"Tentu jeritan para petani harus direspons pemerintah dan goodwil atau itikad baik wali kota sangat kami tunggu," kata Munir pada acara Rembug KTNA yang digelar di halaman Sekretariat Gapoktan Sadar Bakti Jalan Rarangjami Indihiang Kota Tasikmalaya, Senin 29 Desember 2021.

Tampak hadir pada acara rutin KTNA itu diantaranya Kadis Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya Drs. H. Adang Mulyana MM, Sekretaris KTNA Jabar Asep Halim, Wakil Ketua DPRD H Muslim, Tokoh Tani H. Nandang Suryana, dan Ketua Komisi IV Dede Muharam.

Selain itu Anggota Komisi H. Murjani, Ketua KTNA Kecamatan Indihiang Dadan "Puyuh" Daruslan, dan puluhan anggota KTNA Kota Tasikmalaya lainnya.

Baca Juga: Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Kota Tasikmalaya Segera Dilaksanakan, Ini Jadwal Mulainya

Nandang, Dede, Muslim maupun Murjani sepakat bahwa derita petani di Kota Tasikmalaya harus segera dihentikan. Ceruk berupa penyediaan produk untuk bansos mulai beras, telur ayam, daging sampai buah-buahan harus didorong untuk memprioritaskan produk lokal.

"Saya di Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya melihat bansos harusnya jadi potensi yang bisa dimanfaatkan petani serta memastikan dana bansos itu berputar di Kota Tasikmalaya," ujar Dede.

"Namun saya menduga ada oknum tertentu yang 'bermain' sehingga peluang itu justru jadi milik petani maupun pengusaha dari daerah lain," katanya menambahkan.

Baca Juga: Pencurian Motor di Kampus Unsil Tasikmalaya Marak, Kegeraman Mahasiswa Memuncak hingga Pasang Spanduk

Ketua Gapoktan Subur Mukti, H. Adop, tak memungkiri hasil panen padinya menumpuk di gudang karena tak terserap pasar. Bansos menjadi salah satu penyebab rendahnya serapan pasar terhadap padi produksi mereka.

Meski baru dua bulan menjabat, Kepala Dinas KP3 Kota Tasikmalaya Adang Mulyana mengaku memahami keluhan dan harapan dari para petani.

Seperti yang disarankan Sekretaris KTNA Jabar, kata Adang, petani melakukan silaturahmi dengan Wali Kota Tasikmalaya, sehingga harapan dan masukan untuk kesejahteraan petani bisa didengar langsung.

Baca Juga: Wabup Tasikmalaya Ingatkan OKP Jangan Hanya Berorientasi APBD, Tapi Rezeki di Depan Mata Dibiarkan

"Tak usah demo-lah mendingan silaturahmi dengan Pak Wali mah. Saya akan menghadap atasan dan mencoba memfasilitasi mimbar sarasehan yang diikuti sejumlah stakeholder," ujar Adang merespons adanya sekelompok petani yang meneriakan aksi keprihatinan nasib petani itu.*

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah