KABAR PRIANGAN - Sebagai seorang raja di Tatar Pasundan, nama Prabu Geusan Ulun, memang cukup populer di telinga masyarakat.
Selain dikenal arif dan bijaksana dalam memimpin roda pemerintahan, Raja Sumedang Larang pada tahun 1578 - 1601 yang memiliki nama asli Pangeran Angkawijaya ini ternyata memiliki wajah yang rupawan dan selalu berperilaku santun.
Menurut cerita turun-temurun dari keluarga Keraton Sumedang Larang, pesona ketampanan Prabu Geusan Ulun mampu membuat takjub siapa pun yang melihatnya.
Baca Juga: Kronologis Penangkapan Artis CA. Zulpan: Mereka Ada di Dalam Kamar Hotel Tanpa Busana
Tak heran bila banyak wanita yang tertarik kepadanya. Bahkan, pesona ketampanannya itu, mampu membuat Nyi Mas Harisbaya (Istri Sultan dari Kesultanan Cirebon) tertarik untuk dinikahi Prabu Geusan Ulun, yang kala itu telah beristri Ratu Nyi Mas Cukang Gedeng Waru.
Menurut penuturan Radya Anom Keraton Sumedang Larang, Rd. Luky Djohari Soemawilaga, Prabu Geusan Ulun ini dikenal sebagai raja paling tampan di Kerajaan Sumedang Larang.
"Menurut tutur dan cerita turun temurun, Prabu Geusan Ulun ini memiliki perawakan tubuh tegap ideal, wajah rupawan, memiliki kharisma yang tinggi dan berperilaku santun,” kata Rd. Luky.
Baca Juga: Malam Tahun Baru, Semua Alun-alun di Sumedang Ditutupi Garis Polisi
“Beliau juga dikenal sebagai raja paling tampan di Kerajaan Sumedang Larang," lanjut Ketua Yayasan Nazir Wakap Pangeran Sumedang itu.
Luky menuturkan, Raja Sumedang Larang yang memegang senjata pusaka Keris Panunggul Naga ini, merupakan putra mahkota dari Pangeran Kusumahdinata 1 (Pangeran Santri) dan Ratu Pucuk Umun.
Dia lahir pada tanggal 3 bagian terang bulan Srawana 1480 Saka, atau tanggal 19 Juli 1558 Masehi dan meninggal tahun 1610 Masehi.
Berdasarkan catatan sejarah, Prabu Geusan Ulun diketahui memiliki garis keturunan dari kalangan ulama besar melalui garis keturunan sang ayah Pangeran Santri.
Dimana, ayah dari Prabu Angkawijaya ini, yakni Pangeran Santri (Pangeran Koesoemadinata I), merupakan anak dari Pangeran Pamelekaran (Pangeran Muhammad) bin Sunan Panjunan (Abdurahman) bin Pangeran Panjunan (Syekh Maulana) bin Syekh Datuk Kahfi (Syekh Nurjati) seorang ulama keturunan Arab Hadramaut yang berasal dari Mekkah.
"Prabu Geusan Ulun mewarisi tahta kerajaan dari sang ibu yang tiada lain Ratu Pucuk Umun penguasa Kerajaan Sumedang Larang hingga tahun 1578," tutur Luky.
Baca Juga: Tahun Baru 2022 Tiba! Ini 45 Link Twibbon yang Bisa Kamu Pilih Untuk Ikut Rayakan Pergantian Tahun
Kebesaran nama Prabu Geusan Ulun ini, kata Luky, kian memuncak setelah Kerajaan Sumedang Larang, mendapatkan pelimpahan kekuasaan dari Kerajaan Pajajaran.
“Yang ditandai dengan penyerahan Mahkota Binokasih Sanghyang Pake oleh 4 Kandaga Lante Pajajaran kepada Prabu Geusan sekitar tahun 1579,” katanya.
Semasa hidupnya, Prabu Geusan Ulun juga diketahui memiliki tiga istri. Pertama, Nyi Mas Cukang Gedeng Waru yang dikaruniai 14 anak, kemudian kedua Nyi Mas Harisbaya dikaruniai 4 anak, dan ketiga Nyi Mas Pasarean dikaruniai 1 anak.
Bukti-bukti kebesaran Prabu Geusan Ulun ini, sampai sekarang masih tersimpan rapi di Museum Prabu Geusan Ulun, Komplek Keraton Sumedang Larang.***