"Sampai saat ini kami belum menerima laporan dari masyarakat terkait makanan yang mengandung unsur babi," ujarnya.
"Kendati demikian kami akan terus meningkat pengawasan di Banjar dengan harapan tak ada pihak yang merasa dirugikan baik itu konsumen Muslim maupun pedagang itu sendiri," kata Eddy.
Baca Juga: Setelah Kisruh Beras Bansos di Kota Tasikmalaya Jelek, Pengepul dan Suplier Jajaki Kerja Sama
Sejumlah warga Banjar mengapresiasi Tim Gabungan Pemkot Banjar yang dinilai bergerak cepat ke lapangan, menindaklajuti imbas adanya toping babi di Kios Bakso Gunung Pereng Kota Tasikmalaya.
"Kami merasa tenang ngabaso lagi di Banjar. Mudah-mudahan halal dan sehat. Kami pun berharap penjaja makanan apa saja yang nonhalal, berani jujur dan memasang tulisan dengan keterangan nonhalal secara terbuka," kata Selfi, mahasiwi salah satu perguruan tinggi di Kota Banjar.
"Supaya umat Muslim tak merasa terjebak memakan makanan yang dilarang agama Islam. Apalagi di Banjar mayoritas Muslim," tuturnya, menambahkan.*