Ika FISIP Unsil Tasikmalaya: Adu Konsep dan Gagasan Harus Menjadi Ruh dalam Pilrek Unsil 2022

- 16 Januari 2022, 23:53 WIB
Sejumlah pengurus Ika FISIP Unsil Tasikmalaya seusai berdiskusi dengan beberapa alumni FISIP Unsil lainnya.*
Sejumlah pengurus Ika FISIP Unsil Tasikmalaya seusai berdiskusi dengan beberapa alumni FISIP Unsil lainnya.* /Kabar-Priangan.com/Irman Sukmana

KABAR PRIANGAN - Rencana tahapan pemaparan visi misi bakal calon rektor Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya dalam Pemilihan Rektor (Pilrek) Unsil 2022  pada 19 Januari mendatang, mendapat perhatian dari berbagai kalangan.

Tak terkecuali dari Ketua Ikatan Alumni (Ika) Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) Unsil Sandra M. Firdaus.

Sandra menyebutkan, ruang demokrasi kampus harus lebih terbuka ketika Unsil menjadi universitas negeri. Menurutnya dengan adanya tiga calon rektor dari luar Unsil harus dimaknai sebagai perkembangan demokrasi kampus yang positif.

Baca Juga: Kecelakaan Lalu Lintas di Kawalu Tasikmalaya, Mahasiswa Tewas di Jalan Menikung

Menurut dia, hal itu menjadi sajian pilihan yang lebih kompetitif dan seharusnya menambah atmosfer intelektual-akademik dimana adu konsep, gagasan dan visi misi adalah jalan satu-satunya menjadi Rektor Unsil.

"Soal isu yang membenturkan calon internal dan eksternal adalah isu kontraproduktif yang justru merongrong nuansa demokratis-inteletual-akademik kampus," ujar dia usai melakukan pertemuan, Sabtu 15 Januari 2022 malam.

Bagi mereka, tahap penyampaian visi misi ini adalah tahap krusial, tahap penting dimana Senat Unsil sekaligus publik akan mengetahui bagaimana pikiran-pikiran para calon rektor ini tentang Unsil ke depan.

Baca Juga: Komunitas Melbi Menginjak Usia 5 Tahun, Berharap Para Pebisnis di Tasikmalaya Terus Tumbuh

Artinya, ia berharap kepada rektor yang terpilih nanti adalah rektor yang punya pikiran-pikiran cemerlang, gagasan, dan program yang progresif punya jejaring yang kuat baik di level nasional, regional dan internasional.

Hal senada diungkapkan Sekretaris Ika FISIP Unsil Roni Romansyah. Menurutnya, rektor merupakan seorang pemimpin, apalagi menjadi pimpinan pada sebuah perguruan tinggi yang bukan saja dimaknai sebagai pemimpin simbolik.

"Rektor haruslah menjadi pemimpin yang mempunyai strategi, kemampuan manajerial yang kuat, mampu menjalin silaturahmi dan kerja sama dengan berbagai pihak, memiliki jaringan luas, apalagi Unsil yang terbilang belia menyandang status negeri sudah saatnya lepas landas," ujarnya.

Baca Juga: Gara-Gara Minta Pisah, Seorang Ibu Rumah Tangga di Tasikmalaya Dipukul Suaminya dengan Gas Melon

"Inilah momentumnya membawa Unsil dalam capaian-capaian strategis berskala nasional, regional atau bahkan internasional," katanya, melanjutkan, Minggu 16 Januari 2022 siang.

Roni menambahkan, program pengembangan kampus tersebut hanya bisa dicapai oleh pemimpin yang punya visi, koneksi luas, lincah dan kredibel. Pembangunan dan pengembangan akademik yang sehat mutlak diperlukan untuk Unsil yang terbilang baru menjadi universitas negeri.

Pembangunan akademik yang sehat menitikberatkan pada pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang tidak hanya berorientasi lokal, tetapi juga harus berorientasi nasional bahkan internasional.

Baca Juga: SUMEDANG: Tebing Setinggi 150 Meter Longsor, Dua Hektar Tanaman Padi Gagal Panen dan Belasan Rumah Terancam

"Dni hanya bisa dilaksanakan oleh figur yang kuat yang punya jejaring luas dalam pengembangannya," tutur Roni.

"Kami tegaskan bahwa dialektika harus menjadi atmosfer utama dalam Pilrek Unsil kali ini, dan siapa pun yang terpilih nanti adalah kemenangan pikiran, gagasan, kemenangan konsep dan visi misi, tidak berdasarkan dari sisi internal dan eksternal calon rektor," ujarnya.*

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah