Mitos Siluman Monyet di Sumedang, Monyet di Hutan ini Tidak Boleh Diburu, Bisa Bahaya

- 17 Januari 2022, 20:23 WIB
Warga Desa Sukawening, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang, sedang berburu di salah satu area hutan yang kerap diserang kawanan monyet.
Warga Desa Sukawening, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang, sedang berburu di salah satu area hutan yang kerap diserang kawanan monyet. /kabar-priangan.com/Taufik Rohman/

KABAR PRIANGAN - Mitos siluman monyet di wilayah Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang, memang sudah lama menjadi bahan perbincangan masyarakat.

Setiap kali, muncul serangan kawanan monyet ke enam wilayah desa di Kecamatan Ganeas, warga selalu mengaitkannya dengan mitos siluman monyet.

Anggapan warga mengenai mitos siluman monyet ini, memang cukup beralasan, sebab serangan kawanan monyet ke lahan pertanian warga di wilayah Desa Sukawening, Dayeuhluhur, Tanjunghurip, Cikoneng, Ganeas, dan Sukaluyu itu, sangatlah tidak wajar.

Baca Juga: Merinding! Serangan Monyet di Sumedang Mirip Siluman, Pawang dari Baduy Pernah Lihat Monyet Pakai Bendo

Karena setiap kali kawanan monyet itu turun merusak area pertanian dan perkebunan, warga pasti akan dibuat ketakutan saat melihatnya.

Aura mistis kawanan monyet itu, konon bisa membuat bulu kuduk orang yang melihatnya merinding.

Jangankan masyarakat biasa, pawang monyet dari Baduy saja, konon pernah dibuat tersesat saat melakukan perburuan monyet di wilayah tersebut.

Baca Juga: Soal Serangan Monyet di Sumedang Pemerintah akan Terjunkan Pawang

Mantan Kepala Desa Sukawening Kecamatan Ganeas, Karman, belum lama ini, pernah menceritakan soal keanehan monyet di daerahnya.

Tokoh masyarakat di Desa Sukawening yang gemar berburu ini, menyebutkan ada satu kawasan hutan di daerahnya, yang memang pantang untuk dijadikan tempat berburu.

Kawasan hutan yang cukup angker ini, berada di kawasan Blok Pasir Bago, wilayah Desa Sukawening.

Baca Juga: Genting! Ribuan Kawanan Monyet Serang Pertanian Warga di Enam Wilayah Desa di Sumedang

"Kawasan hutan di Blok Pasir Bago ini, memang lumayan angker. Soalnya, di lokasi itu ada sebuah makam keramat, katanya Makam Bah Kokong. Beberapa warga, pernah ada yang sempat melihat penampakan harimau jadi-jadian di sana," ujar Karman.

Adapun keterkaitannya dengan mitos siluman monyet, kata Karman, kawasan hutan Blok Pasir Bago ini merupakan salah satu kawasan hutan yang diduga sering dijadikan sarang monyet.

Banyak sekali monyet di area makam keramat itu, tapi anehnya monyet-monyet di sana sangat sulit diburu.

Baca Juga: Kerap Merusak Hasil Pertanian, Kawanan Monyet di Gunung Golempang Diburu Pawang dari Baduy

"Kalau sekalinya ada monyet yang tertangkap di kawasan tersebut, kadang suka ada kejadian aneh," ujar Karman.

Seperti yang sempat dialami para pawang monyet dari Baduy, beberapa tahun silam. Suatu ketika, kata Karman, pawang dari Baduy sempat didatangkan ke wilayah desanya untuk menangkap kawanan monyet yang merusak tanaman pertanian dan perkebunan masyarakat.

Namun ketika para pawang monyet dari Baduy itu melakukan perburuan di kawasan hutan Blok Pasir Bago, tiba-tiba malah terjadi hal yang sangat aneh.

Baca Juga: Fantastis! Pemuda Asal Sumedang ini, Mampu Memproduksi Teknologi Pesawat Terbang Sendiri

Tiga orang pawang monyet diantaranya, mendadak tersesat dan tidak bisa pulang setelah melakukan perburuan di lokasi tersebut.

"Saat itu, lima orang pawang monyet dari Baduy melakukan perburuan di area makam keramat. Dalam perburuan itu, dua pawang berhasil pulang dengan hasil tangkapan 100 ekor monyet. Namun setelah hari larut malam, ternyata ketiga orang temannya malah tak muncul-muncul pulang," ujar Karman.

Karena merasa ada hal ganjil yang dialami ketiga temannya, sambung Karman, maka kedua pawang itupun akhirnya mengadakan ritual di rumah penduduk, yang disediakan khusus untuk mereka beristirahat selama melakukan perburuan monyet.

Baca Juga: Luar Biasa! Sumedang Sabet Tiga Penghargaan Dalam Baznas Award 2022

Dalam ritual itu, tiba-tiba muncul suara gaib yang menyampaikan pesan kepada kedua pawang yang sedang melakukan ritual tersebut.

"Kata orang Baduy itu, ketiga temannya akan dipulangkan oleh siluman monyet, asalkan petinggi-petinggi monyet yang mereka tangkap dilepaskan kembali ke tempat asalnya," tutur Karman.

Setelah mendengar pesan gaib itu, tanpa berpikir panjang kedua pawang dari Baduy itu pun langsung kembali ke hutan sambil membawa 80 ekor monyet hasil buruannya, untuk dilepaskan di areal makam keramat.

Baca Juga: Soal Tagihan Miliaran Rupiah ke Warga OTD Waduk Jatigede: Ini Penjelasan Mantan Sekda Sumedang

Dan anehnya, setelah 80 ekor monyet itu dilepaskan kembali, tiba-tiba tiga orang pawang monyet yang sebelumnya sempat tersesat itu justru langsung muncul menghampiri kedua temannya.

"Pada saat berburu di lokasi makam keramat itu para pawang berhasil mendapatkan 100 ekor. Namun 80 ekor diantaranya minta dikembalikan lagi. Nah setelah kejadian itu, para pawang dari Baduy katanya sudah berkomitmen dengan penguasa gaib di kawasan tersebut. Jadi kalau mau nangkap monyet di sana harus izin dulu kepada penguasanya," kata Karman.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah