Diakui mereka, pembelian migor di supermarket sekarang ini dibatasi jumlah liternya per konsumen per hari. "Kami ikuti aturan saja. Kami belanja bersama teman dan keluarga. Masing-masing anggota keluarga membeli 2 liter," ujarnya.
"Jika harga masih murah, mungkin besok dan lusa belanja lagi. Infonya program migor murah ini selama enam bulan," ujar Ny. Yunita kepada Kabar-Priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan.
Sejumlah warga lainnya mengatakan, pengumpulan migor saat murah sekarang diharapkan cukup untuk memenuhi kebutuhan migor saat Bulan Ramadan sampai Idul Adha tahun ini.
"Ibu-ibu selalu berpikiran panjang. Apalagi saat ada diskon, pasti langsung borong saja. Seperti migor Rp 14.000 per liter. Tak masalah jika kalau harus bolak-balik ritel modern juga, terpenting kebutuhan terpenuhi, sekalian cuci mata dan belanja kebutuhan lain," ujar Ny. Hanifah.
Staf Customer Servic Toserba Yogya Banjar, Faizal Zulfikar, mengatakan, pembatasan pembelian migor di tokonya sebagai upaya pemerataan sesuai harapan pemerintah, agar semua kebutuhan konsumen migor terpenuhi dengan harga terjangkau yaitu Rp 14.000 per liter.
"Aturan pembatasan untuk pemerataan yang diberlakukan selama ini. Beli migor 1 liter botol maksimal 2 pcs per konsumen per hari. Kemudian, migor 2 liter botol maksimal 1 pcs per konsumen per hari. Untuk migor 5 liter jerigen maksimal 1 pcs," ucap Faizal.
Baca Juga: Lima Hari Abah Dodo Hilang Misterius di Gunung Legokpulus Kamojang Garut, Ini Penyebabnya
Lebih lanjut dia mengatakan, penjualan migor Rp 14.000 per liter sangat direspons masyarakat. Tiga karton Bimoli, habis dalam hitungan kurang dari lima menit.
"Sepertinya masyarakat panic buying. Saat di rak migor kosong, saat itu juga langsung diisi kembali sesuai jadwal waktu yang ditentukan, berjenjang dengan merk yang berbeda," ujarnya.