Iyus menyebutkan, berdasarkan informasi dari pihak distributor, setiap pembeli nantinya akan diberi jatah sebanyak 4 kilogram minyak goreng curah, dengan harga Rp 17.000,- per kilogram.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Warga Sumedang Pasti Lakukan Tradisi Ini
"Tidak apa-apa antre juga, yang penting kebagian. Daripada harus beli minyak goreng kemasan yang mahal, mendingan beli minyak goreng curah, lebih terjangkau, walaupun harus antre," ujarnya.
Hal yang sama diakui juga oleh pembeli minyak goreng curah yang lainnya, Ny. Mina Rahmawati (38), ibu rumah tangga asal Lingkungan Darangdan, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Selatan.
"Sebentar lagi kan mau puasa, jadi biar tenang lebih baik nyetok minyak goreng dulu. Takutnya pas bulan Ramadan nanti, justru malah semakin langka. Makanya daripada nanti kesulitan, lebih baik sekarang saja belinya, walupun harus antre," tutur Mina.
Mina menjelaskan, saat ini minyak goreng kemasan memang telah banyak dipasaran, namun harganya sangat mahal yakni Rp 24.000,- hingga Rp 25.000,- per kilogram.
Karena harga minyak goreng kemasan sangat mahal, akhirnya dia pun beralih untuk menggunakan minyak goreng curah. "Minyak goreng curah ini harganya lebih murah, tapi sayangnya malah jadi langka. Makanya sampai harus antre seperti ini," tutur Mina.
Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, salah seorang pegawai distributor minyak, Asep, membenarkan bahwa setiap pembeli, nantinya akan diberi jatah minyak goreng curah sebanyak 4 kilogram.
Baca Juga: Wakil Bupati Sumedang: Jangan Ada Lagi Laporan Mobil Damkar Mogok!