Diungkapkannya, dirinya pun sudah banyak menerima keluhan para orang tua siswa yang merasa kebingungan dengan rusaknya jembatan itu.
Walaupun ada jalan lain yang bisa digunakan, jaraknya terlalu jauh dan ongkos yang harus dikeluarkan pun sangat besar.
Baca Juga: Cincin Sulit Dicopot dari Jari Tangan Eno, Petugas Damkar Banjarsari Ciamis Turun Tangan
Dikatakan Iwan, dengan menyeberangi jembatan itu, anak sekolah hanya butuh waktu untuk bisa sampai di sekolah sekitar 10 hingga 15 menit dengan cara berjalan kaki.
Sedangkan jika menggunakan jalur lain yang lebih jauh sampai beberapa kali lipat, selain butuh waktu lebih lama, mereka pun harus mengeluarkan ongkos sampai Rp30 ribu.
Hal ini dinilai Iwan tentu akan sangat memberatkan terutama bagi para orang tua siswa akibat tingginya biaya yang harus dikeluarkan.
Jika satu hari untuk ongkos saja harus mengeluarkan biaya sampai Rp30 ribu, belum termasuk yang saku, kalau satu bulan berapa biaya yang harus mereka keluarkan hanya untuk ongkos anaknya sekolah.
"Belum lagi kan ada orang tua yang punya anak sekolah 2-3 orang sehingga biaya yang harus mereka keluarkan pun tentu lebih besar lagi,” katanya.
“Kasihan mereka tentu akan sangat kewalahan, bisa-bisa akan banyak anak yang pada akhirnya putus sekolah karena orang tuanya tak mampu membiayai ongkosnya," tambahnya.