Network
KABAR PRIANGAN - Kebersamaan dan keakraban terlihat saat acara reuni yang digelar oleh Alumni SMAN 1 Tasikmalaya angkatan tahun 1977, pada hari Minggu, 17 Juli 2022.
Tak hanya bersilaturahmi dan berkumpul, acara reuni alumni SMAN 1 Tasikmalaya angkatan 1977 itupun, dijadikan sebagai ajang untuk mengenang masa-masa sekolah.
Belum lagi cerita-cerita lucu para alumni SMAN 1 Tasikmalaya angkatan 1977 kala mereka masih menjadi siswa, seolah kembali menyeruak meramaikan suasana.
Baca Juga: Tertinggi Sepanjang Sejarah, Inflasi Kota Tasikmalaya Bulan Juni Capai 4 Persen
Para alumni yang hadir, kompak mengenakan pakaian putih dilengkapi dengan syal bermotif batik. Mereka berkumpul di SMA Negeri 1 Tasikmalaya pada pukul 07.30 WIB.
Beberapa dari mereka berkeliling kelas sambil mengingat-ngingat dimana ruangan yang sempat mereka isi saat mengunyah tawa dan menebar air mata bersama.
Maklum saja, setelah 45 tahun berlalu, sekolah dimana tempat mereka menimba ilmu, kini berubah secara signifikan.
Baca Juga: Sehari tak Pulang Warga Cidolog Ciamis Ditemukan di dalam Sumur
Hingga pada akhirnya, suasana pun menjadi pecah saat para alumni berkumpul di salah satu kelas yang ada di SMAN 1 Tasikmalaya.
Tepatnya, saat salah satu peserta alumni memperagakan cara memberi salam layaknya seorang ketua kelas ketika bel sekolah berbunyi.
"Weh dariuk aya guru, aya guru. Siap, beri salam," katanya, sambil berlari menghampiri kursi yang didudukinya. Sontak ucapannya tersebut membuat seisi ruangan kelas tertawa.
Baca Juga: Dua Ahli Waris Tenaga Sukarelawan di Badan Kesbangpol Sumedang Terima Santunan Kematian
Tak lama berselang, Elis Rusliani yang menjabat sebagai Wakasek Humas SMAN 1 Tasikmalaya datang untuk memberi sambutan kepada para Alumni.
Layaknya seorang guru yang hendak mengajar, salah satu peserta alumni kembali berteriak sembari mengucapkan "Selamat pagi bu guru..," ucapnya.
Sontak, Elis Rusliani pun tertawa dan merasa seperti mengajar anak muridnya. Karena diketahui, selain menjabat sebagai Wakasek Humas SMAN 1 Tasikmalaya, wanita yang akrab disapa Bu Ling-Ling itu juga berprofesi sebagai guru.
Baca Juga: Pendaftaran PSE akan Segera Berakhir, Menkominfo Ultimatum Pengembang Aplikasi. Google akan Mematuhi
"Sini ke depan yang bilang selamat pagi," katanya. Lantas, pria yang mengucapkan selamat pagi tersebut maju ke depan, seakan-akan mendapat hukuman dari seorang guru. "Setrap bu.. Setrap," teriak kawan-kawanya.
Aksi-aksi lucu para alumni, benar-benar mewarnai acara silaturahmi. Sudah saatnya mereka bertemu kembali untuk sedikit mengenang masa-masa sekolah setelah 45 tahun lamanya mereka tidak bersatu dalam satu kelas dan merasakan euforia kebersamaan.
Kemudian acara tersebut dilanjut dengan mengisi "kencleng" atau sumbangan yang diisi oleh para Alumni tersebut.
Baca Juga: Wabup Sumedang Minta CPNS dan P3K Tidak Berpikir untuk Berhenti di Tengah Jalan
Terlihat, mereka sangat antusias untuk memberi sumbangan. Seperti diketahui bahwasannya, kegiatan mengisi kencleng ini setiap hari dilakukan oleh murid SMAN 1 Tasikmalaya.
Ketua Reuni Alumni SMAN 1 Tasikmalaya angkatan 1977, dr. Agus mengatakan, tujuan diselenggarakannya acara tersebut tidak lain dan tidak bukan hanya untuk menyambung silaturahmi dan mengenang kenangan masa lalu.
"Pertama kita ini kan sudah berusia lanjut, jadi untuk nostalgia kenangan-kenangan di masa lalu. Kemudian saling berkomunikasi, bertukar informasi. Yang kedua mengunjungi sekolah tempat kenangan kita dulu," katanya.
Kemudian dr. Agus juga berharap acara reuni ini terselenggara setiap tahun. Bukan hanya di Tasikmalaya saja, namun di kota-kota seperti Bandung atau Jakarta. Karena diketahui para alumni, sebagian ada yang menetap di luar Tasikmalaya.
"Ya maunya kita setiap tahun, berganti-ganti di Tasik, di Bandung, atau di Jakarta. Selama ini komunikasi hanya di WA grup aja dulu. Tapi untuk kegiatan berkumpul, setelah covid ya baru sekarang ini lah," tambahnya.
Ramah tamah
Acara kemudian dilanjut dengan ramah tamah dan hiburan di Urban Forest Café, di jalan Cibaregbeg, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.
Dengan nuansa alam yang kental, disertai semilir angin di bawah pepohonan rindang, menjadikan acara Riung Mungpulung itu menjadi sangat syahdu.
Lagu-lagu lawas yang dibawakan oleh para penyanyi, mengiringi acara reuni. Ditambah hidangan makanan dan minuman ala jaman dulu, seperti singkong rebus, ubi rebus, kacang rebus, dan bajigur membuat para peserta seperti berada di masa lalu.
Baca Juga: Tiga Kota di Indonesia Sepakat Bergabung Dengan Fab City Network, Diantaranya Kabupaten Sumedang
Bertemu kawan lama seperti menemukan kebahagiaan yang tak terbayarkan. Disana mereka saling berpelukan melepas rindu, saling bercengkrama, bertukar informasi dan sibuk mengabadikan momen kebersamaan.
Acara ditutup dengan pembagian kado yang telah dibawa oleh para peserta alumni. Mereka yang unggul dalam lomba bernyanyi dan berjoget, berhak mendapatkan kado dan hadiah dari panitia acara tersebut***
