Ungkapan rasa senang juga dilontarkan Fauzi (12), salah seorang siswa yang saat itu diseberangkan oleh petugas dengan perahu karet. Apalagi hari itu merupakan hari pertamanya masuk sekolah setelah libur pascakenaikan kelas.
Siswa kelas 5 SDN Sukasenang ini mengaku sempat sangat merasa sedih ketika mengetahui jika jembatan yang menghubungkan kampung halamannya di Kelurahan Lengkongjaya, Kecamatan Karangpawitan dengan Kampung Tegal Kalapa, Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi terputus dan total tak bisa digunakan.
Padahal sekolah tempatnya menuntut ilmu berada di wilayah Desa Sukasenang yang tentunya ia harus menyebrangi Sungai Cimanuk ketika hendak ke sekolah.
Baca Juga: RSUD dr. Slamet Garut Terapkan Cara Pendaftaran dengan Aplikasi Online
"Sedihlah ketika mengetahui jembatan itu tak bisa digunakan akibat rusak tersapu banjir. Padahal dua hari lagi saya akan masuk sekolah untuk hari pertama setelah sebelumnya libur kenaikan kelas dan hal ini sangat ditunggu karena saya bisa bertemu lagi dengan teman-teman," kata siswa yang akrab disapa Uzi ini.
Namun ternyata pas waktunya, ada petugas yang membantu menyeberangkan anak-anak yang mau pergi ke sekolah dengan menggunakan perahu karet.
Hal ini tentu sangat membuat Uzi serta anak-anak yang lain bersuka cita karena kerinduan mereka terhadap suasana sekolah dan teman-teman bisa segera terobati.
"Terima kasih untuk bapak-bapak baik dari Polri, TNI, BPBD, dan juga para relawan yang telah membantu kami sehingga kami bisa menyeberangi sungai dengan aman dan pergi ke sekolah. Ini sangat membuat kami senang, begitu pun orang tua kami," ujarnya.
Kepala Desa Sukasenang, Iwan Ridwan, menyebutkan pihaknya pun turut senang karena berkat bantuan dari jajaran TNI-Polri, BPBD, serta relawan, anak-anak dari Kampung Pananggungan dan sekitarnya bisa pergi ke sekolah dengan aman dan lancar meski saat ini jembatan rawayan yang biasa digunakan sudah