dalam kondisi rusak. Meski ada jalur lain yang sebenarnya bisa ditempuh para siswa, akan tetapi jaraknya beberapa kali lebih jauh sehingga akan memakan waktu lebih lama serta mengeluarkan ongkos yang cukup besar.
Baca Juga: Ini Daftar Sekolah yang Terdampak Banjir Bandang di Garut. Sejumlah Buku, Dokumen, dan TIK Hancur
"Sebenarnya jembatan ini bukan akses satu-satunya yang bisa digunakan para siswa untuk bisa sampai ke sekolah. Ada jalan lain akan tetapi lebih jaraknya jauh karena harus memutar serta ongkosnya pun bisa sampai Rp30 ribu," ucap Iwan.
Sementara itu Kasat Polairud Polres Garut, AKP Adnan, menerangkan pihaknya menerjunkan empat personel serta satu unit perahu karet LCR dalam
membantu warga untuk bisa menyebrangi Sungai Cimanuk setelah jembatan yang biasa digunakan terputus akibat terjangan banjir. Selain pihaknya, ada juga keterlibatan unsur TNI, BPBD, serta relawan dalam aksi sosial ini sehingga tugas yang diembannya pun lebih ringan.
"Selain 4 personil Polairud, ada juga 6 personel dari TNI, 7 dari BPBD, serta beberapa orang relawan sedangkan perahu karet yang diturunkan totalnya
ada 5 unit dalam aksi kemanusiaan ini. Selain itu, dari pihak TNI juga menurunkan tim dari Yon Zipur untuk membantu dalam pembuatan jembatan darurat," kata Adnan.***